29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:24 AM WIB

Tim Luar Banyak Datang ke Bali, Artis Rizky Bilar Jadi Incaran

Libur panjang pekan lalu, wisatawan domestik membanjiri Pulau Dewata. Dari sekian banyak wiatawan yang datang,

komunitas sepak bola dari luar Bali juga tidak ketinggalan berlibur sambil melali. Ya hitung-hitung selebgram, artis, dan pesepak bola bertemu dengan penggemarnya.

 

 

ALIT BINAWAN, Kuta

LIGA 1 dan Liga 2 terhenti kembali. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) beberapa waktu lalu memberikan kepastian jika kompetisi tahun ini ditiadakan dan diundur menjadi tahun depan.

Rasa kecewa dari suporter sudah tidak bisa ditutupi lagi. Apalagi dari pesepak bola profesional Tanah Air.

Tidak ada sepak bola profesional, sepak bola amatir pun jadi. Dalam sembilan bulan terakhir, sepak bola bawah tanah pun mulai menggeliat di Indonesia, khususnya Bali.

Pertandingan persahabatan antar kampung selama pagebluk Covid-19 mulai menggeliat. Trofeo antar klub amatir juga ramai.

Tidak mau kalah, beberapa komunitas sepak bola dari Jakarta dan daerah lainnya datang ke Bali.

Sebut saja Football Traveler Jakarta, Avengers FC, Superbad FC Makassar, dan masih ada klub-klub lainnya.

Tim-tim ini dihuni oleh pesepak bola aktif hingga selebriti Tanah Air. Jawa Pos Radar Bali sempat menyaksikan pertandingan Avengers FC kontra Celuk FC dan OPA FC.

Di skuad Avengers FC, ada bek Persija Jakarta Rezaldi Hehanusa dan penyerang Persija Osvaldo Haay. Di Lapangan Karya Manunggal saat itu, penonton sangat ramai.

Hampir semuanya adalah gadis remaja dan ibu-ibu. Mereka ingin melihat M. Rizky Bilar, artis yang sempat membintangi beberapa FTV dan sinetron, hingga film layar lebar.

Pastinya kaum hawa berteriak histeris melihat Rizky Bilar yang sekarang digosipkan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut jebolan pencarian bakat, Lesti Andryani.

Selain itu masih ada beberapa pemain lainnya seperti duo penjaga gawang Raka Surya dan Nadeo Arga Winata yang ikut ambil bagian.

Di skuad Football Traveler, sederet pemain ikut ambil bagian. Sebut saja Hasyim Kipuw, Komang Tri Artha Wiguna, Bagas Kaffa, dan Brylian Aldama.

Ada juga dua pemain putri seperti Zahra Muzdalifah dan Anggita Oktaviani. Tujuan mereka semua sama. Ingin berkeringat dan berlibur. Mumpung long weekend selama lima hari.

“Kalau saya melihat, fun football sekarang semata-mata agar ingin tetap menggairahkan pesepakbolaan amatir.

Sekarang ini sembilan bulan tidak ada sepak bola. Ini kan hiburan masyarakat,” ucap Koordinator Jiwa Muda FC yang sempat menghadapi Football Travellers, Joko Wijaya.

Kehadiran komunitas sepak bola dari luar Bali kali ini bisa menggairahkan kembali sepak bola Bali ditengah pandemi seperti sekarang ini.

Apalagi di berbagai daerah seperti Karangasem, geliat sepak bola antar desa sudah mulai tumbuh.

Dengan adanya beberapa komunitas sepak bola ini pun, bisa ikut membantu pariwisata Bali yang tengah lesu akibat pandemic COvid-19.

“Minimal sudah mulai bisa bernapas dengan kedatangan wisatawan domestik dan ditambah dengan komunitas sepak bola ini,” ujarnya.

Disatu sisi Pelatih Jiwa Muda FC IGN Ardhika senang banyak pesepak bola profesional yang ikut bergabung dalam fun football diberbagai tempat.

Menurutnya, apa yang dilakukan para pemain tersebut ditengah liga yang tertunda hingga tahun depan, bisa memberikan dampak positif bagi pesepak bola amatir di Bali.

“Mereka pasti ingin menjaga kondisi saja. Tapi saya apresiasi karena mereka semua tidak pelit untuk membagi ilmu mereka.

Pemain-pemain walaupun profesional, tidak segan untuk bergabung dengan klub amatir sekaligus bisa menyapa penggemar mereka dari dekat,” pria yang akrab disapa Gung Kang tersebut.

Pemain PSS Sleman I Gede Sukadana juga angkat bicara mengenai menggeliatnya sepak bola amatir di Bali.

Baginya hal tersebut sangat bagus. Terlebih dia juga bisa ikut bergabung untuk sekadar bermain dan menjaga kondisi.

Beberapa kali dia sudah ikut dengan tim amatir di Bali. Ingat ya bukan Tarkam yang seperti banyak orang kira.

Dia sempat satu tim dengan M. Taufiq, Agus Nova Wiantara, dan Kadek Agung Widnyana Putra ketika membela salah satu klub di Mengwi.

Dia juga sempat bergabung dengan OPA FC yang berisi mantan pesepak bola asal Bali ketika menghadapi Avengers FC.

“Bagus ya banyak fun football seperti ini. Sempat saya di Sidakarya dan Mengwi juga. Di tengah pandemi seperti sekarang dan ditengah kompetisi yang tertunda,

sangat bagus komunitas-komunitas sepak bola mulai bergeliat. Saya khususnya sebagai pemain bisa bertemu dengan teman-teman seprofesi.

Disatu sisi, saya bisa menghibur masyarakat. Kalau cedera tidak takut karena kami kontrol mainnya. Main santai saja yang penting berkeringat,” tutupnya. (*)

 

 

Libur panjang pekan lalu, wisatawan domestik membanjiri Pulau Dewata. Dari sekian banyak wiatawan yang datang,

komunitas sepak bola dari luar Bali juga tidak ketinggalan berlibur sambil melali. Ya hitung-hitung selebgram, artis, dan pesepak bola bertemu dengan penggemarnya.

 

 

ALIT BINAWAN, Kuta

LIGA 1 dan Liga 2 terhenti kembali. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) beberapa waktu lalu memberikan kepastian jika kompetisi tahun ini ditiadakan dan diundur menjadi tahun depan.

Rasa kecewa dari suporter sudah tidak bisa ditutupi lagi. Apalagi dari pesepak bola profesional Tanah Air.

Tidak ada sepak bola profesional, sepak bola amatir pun jadi. Dalam sembilan bulan terakhir, sepak bola bawah tanah pun mulai menggeliat di Indonesia, khususnya Bali.

Pertandingan persahabatan antar kampung selama pagebluk Covid-19 mulai menggeliat. Trofeo antar klub amatir juga ramai.

Tidak mau kalah, beberapa komunitas sepak bola dari Jakarta dan daerah lainnya datang ke Bali.

Sebut saja Football Traveler Jakarta, Avengers FC, Superbad FC Makassar, dan masih ada klub-klub lainnya.

Tim-tim ini dihuni oleh pesepak bola aktif hingga selebriti Tanah Air. Jawa Pos Radar Bali sempat menyaksikan pertandingan Avengers FC kontra Celuk FC dan OPA FC.

Di skuad Avengers FC, ada bek Persija Jakarta Rezaldi Hehanusa dan penyerang Persija Osvaldo Haay. Di Lapangan Karya Manunggal saat itu, penonton sangat ramai.

Hampir semuanya adalah gadis remaja dan ibu-ibu. Mereka ingin melihat M. Rizky Bilar, artis yang sempat membintangi beberapa FTV dan sinetron, hingga film layar lebar.

Pastinya kaum hawa berteriak histeris melihat Rizky Bilar yang sekarang digosipkan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut jebolan pencarian bakat, Lesti Andryani.

Selain itu masih ada beberapa pemain lainnya seperti duo penjaga gawang Raka Surya dan Nadeo Arga Winata yang ikut ambil bagian.

Di skuad Football Traveler, sederet pemain ikut ambil bagian. Sebut saja Hasyim Kipuw, Komang Tri Artha Wiguna, Bagas Kaffa, dan Brylian Aldama.

Ada juga dua pemain putri seperti Zahra Muzdalifah dan Anggita Oktaviani. Tujuan mereka semua sama. Ingin berkeringat dan berlibur. Mumpung long weekend selama lima hari.

“Kalau saya melihat, fun football sekarang semata-mata agar ingin tetap menggairahkan pesepakbolaan amatir.

Sekarang ini sembilan bulan tidak ada sepak bola. Ini kan hiburan masyarakat,” ucap Koordinator Jiwa Muda FC yang sempat menghadapi Football Travellers, Joko Wijaya.

Kehadiran komunitas sepak bola dari luar Bali kali ini bisa menggairahkan kembali sepak bola Bali ditengah pandemi seperti sekarang ini.

Apalagi di berbagai daerah seperti Karangasem, geliat sepak bola antar desa sudah mulai tumbuh.

Dengan adanya beberapa komunitas sepak bola ini pun, bisa ikut membantu pariwisata Bali yang tengah lesu akibat pandemic COvid-19.

“Minimal sudah mulai bisa bernapas dengan kedatangan wisatawan domestik dan ditambah dengan komunitas sepak bola ini,” ujarnya.

Disatu sisi Pelatih Jiwa Muda FC IGN Ardhika senang banyak pesepak bola profesional yang ikut bergabung dalam fun football diberbagai tempat.

Menurutnya, apa yang dilakukan para pemain tersebut ditengah liga yang tertunda hingga tahun depan, bisa memberikan dampak positif bagi pesepak bola amatir di Bali.

“Mereka pasti ingin menjaga kondisi saja. Tapi saya apresiasi karena mereka semua tidak pelit untuk membagi ilmu mereka.

Pemain-pemain walaupun profesional, tidak segan untuk bergabung dengan klub amatir sekaligus bisa menyapa penggemar mereka dari dekat,” pria yang akrab disapa Gung Kang tersebut.

Pemain PSS Sleman I Gede Sukadana juga angkat bicara mengenai menggeliatnya sepak bola amatir di Bali.

Baginya hal tersebut sangat bagus. Terlebih dia juga bisa ikut bergabung untuk sekadar bermain dan menjaga kondisi.

Beberapa kali dia sudah ikut dengan tim amatir di Bali. Ingat ya bukan Tarkam yang seperti banyak orang kira.

Dia sempat satu tim dengan M. Taufiq, Agus Nova Wiantara, dan Kadek Agung Widnyana Putra ketika membela salah satu klub di Mengwi.

Dia juga sempat bergabung dengan OPA FC yang berisi mantan pesepak bola asal Bali ketika menghadapi Avengers FC.

“Bagus ya banyak fun football seperti ini. Sempat saya di Sidakarya dan Mengwi juga. Di tengah pandemi seperti sekarang dan ditengah kompetisi yang tertunda,

sangat bagus komunitas-komunitas sepak bola mulai bergeliat. Saya khususnya sebagai pemain bisa bertemu dengan teman-teman seprofesi.

Disatu sisi, saya bisa menghibur masyarakat. Kalau cedera tidak takut karena kami kontrol mainnya. Main santai saja yang penting berkeringat,” tutupnya. (*)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/