RadarBali.com – Pupus sudah harapan Bali United untuk merengkuh gelar juara Liga 1 musim ini setelah Bhayangkara FC mengunci gelar Liga 1 yang bisa dikatakan tidak terhormat.
Senjata pamungkas Serdadu Tridatu agar Mitra Kukar yang menjadi korban pertama dari sanksi Komdis PSSI, sudah dipastikan tidak akan mengajukan banding kembali.
Dari kabar yang terdengar dari rekan media di Jakarta, CEO Bali United Yabes Tanuri yang seharusnya menjadi pembicara tentang isu sepakbola masa kini di Sekretariat PSSI Pers di Rasuna Park Office Jumat siang kemarin (10/11), batal.
Pun demikian dengan COO PT LIB Tigor Shalomboboy dan Anggota Exco PSSI Bidang Hukum Yoyok Sukawi juga tak datang.
Hanya Manajer Madura United haruna Sumitro yang datang dalam acara tersebut. Menurut sumber di Jakarta, Yabes Tanuri saat itu menghadap Ketum PSSI Edy Rahamayadi di Makostrad.
Entah apa yang dibicarakan keduanya. Setelah mendengar bahwa Mitra Kukar batal untuk banding, kekecewaan jelas terpancar dari Bali United.
Owner Bali United Pieter Tanuri dari nada bicara saat dihubungi kemarin, Pieter jelas kecewa. “Dia takut (Mitra Kukar, Red). Sudahlah saya tidak mau berkomentar lagi ya,” ucapnya.
Maksud dari Pieter tentang takut itu adalah Mitra Kukar tidak berani untuk melakukan banding terhadap sanksi Komdis yang diterimanya.
Dari kabar yang beredar, disinyalir ada intimidasi yang diterima oleh Manajemen Naga Mekes – julukan Mitra Kukar.
Di sisi lain, Pelatih bali United Widodo Cahyono Putro yang diwawancarai usai latihan di Stadion kapten I Wayan Dipta sore kemarin mengungkapkan bahwa dia tidak mau lagi membahas masalah ini.
Mantan Asisten pelatih Timnas Indonesia itu pun tidak mau larut dalam kekecewaan. “Masalah itu sudah lewat.
Kalau kecewa-kecewa terus, kami tidak bisa move on. Ada manajemen yang tahu. Yang terpenting, kami harus fokus di pertandingan terakhir,” bebernya.
Dari kubu suporter, Ketum Semeton Dewata Buldog Ketut Budi yang diwawancarai terpisah kemarin mengatakan sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Sebab yang melakukan banding adalah pihak dari Mitra Kukar dan bukan dari Bali United sendiri. “Kalau istilahnya tidak berani banding ya susah juga,” kata Ketut Budi.
Tetapi dia tetap bangga dengan Serdadu Tridatu meskipun hanya menjadi runner up Liga 1. Apalagi target awal adalah lima besar.
“Kami akan terus support dan bersyukur atas hasil yang diraih Bali United. Kami berterimakasih kepada pahlawan di Bali United
yang sudah berjuang dengan gagah dan tanpa rasa takut. Saya menaruh hormat kepada manajemen dan Bali United itu sendiri,” tutupnya.