RadarBali.com – Sabtu dini hari (12/8), Bali United resmi mengumumkan Stefano Jantje Lilipaly sebagai rekrutan anyar melalui akun media sosial.
Itu membuat publik sepakbola Indonesia heboh dengan transfer mengejutkan musim ini. Minggu kemarin (13/8) Bali United resmi memperkenalkannya ke publik.
Bertempat di bebek Bengi Restaurant Kuta, Lilipaly disambut perwakilan dari suporter yang memadati tempat konferensi pers.
Sosok Lilipalylah yang dibutuhkan Bali United. Mungkin seperti itu gambaran kasarnya. CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan, ini adalah perjalanan yang cukup panjang tapi singkat sampai pemain berusia 27 tahun itu bisa bergabung dengan Serdadu Tridatu.
Yabes memiliki kesan tersendiri terkait rekrutan anyarnya kali ini. “Yang saya rasakan, cukup lelah dan kurang tidur,” ucapnya dengan tertawa.
Alasan merekrut gelandang serang timnas Indonesia itu karena Bali United ingin melihat masa depan. Itu sebabnya, Lilipaly tidak dikontrak satu tahun seperti kebanyakan tim pada umumnya.
“Kami kontrak Lilipaly dengan durasi 3,5 tahun,” bebernya. Itu artinya, Lilipaly berada di Serdadu tridatu hingga 2020 mendatang.
Berapa nilai kontrak yang disodorkan manajemen kepada istri dari Carmen Rowena Lumanauw itu? Lagi-lagi adik kandung dari Anggota Exco PSSI Pieter Tanuri itu enggan untuk berkomentar lebih jauh.
Termasuk juga nilai transfer yang diberikan kepada klub sebelumnya, SC Caambur.
“Nilai kontrak atau apapun tidak bisa dan tidak pernah kami sebutkan. Kalau nanti Bali United sudah ada tulisan Tbk (PT yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesi, Red), baru kami bisa membeberkannya secara gamblang,” terang Yabes.
Yang jelas, nilai kontrak Lilipaly bukanlah yang terbesar ataupun yang terkecil di Bali United. “Untuk pemain lokal, dia (Lilipaly, Red) yang paling mahal,” tegasnya.
Masuknya Lilipaly sebagai bagian keluarga besar Serdadu Tridatu, tidak hanya berdampak pada performa tim yang kemungkinan besar meningkat.
Dari segi bisnis pun Bali United bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ada dua “matahari” di Bali United setelah kedatangan pemain kelahiran Arnhem, Belanda.
Satu lagi pemain bintang di Bali United adalah Irfan Haarys Bachdim yang juga sama-sama memiliki darah Belanda.
“Sebuah klub tidak bisa lepas dari pendapatan dan sponsor. Tidak menutup kemungkinan dengan kehadiran Lilipaly bisa meningkatkan penjualan merchandise klub,” tutupnya.