26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:49 AM WIB

Lilipaly; Saya Ingin Anak Saya Tumbuh dan Berkembang di Indonesia

RadarBali.com – Stefano Lilipaly tentu tidak asing dengan atmosfer sepakbola Indonesia. Di ISL musim 2015, Lilipaly sempat berkostum Persija Jakarta.

Tetapi itu hanya sebentar karena saat PSSI terkena hukuman dari FIFA sehingga kompetisi tidka bisa dilanjutkan.

Lilipaly kemarin mengaku bahwa keputusannya kali ini dinilai cukup tepat untuk memulai karier di Bali United.

“Ya saya pikir ini adalah keputusan yang tepat karena saya juga melihat faktor umur. Saya juga melihat Bali United sedang tumbuh dan akan terus berkembang menjadi tim yang besar,” ucapnya.

Apa yang membuat dia memutuskan bermain di Bali United dan pindah permanen ke Indonesia?

Ternyata salah satu alasannya adalah agar anak semata wayangnya, Jax Elion Lilipaly bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia.

“Sebenarnya klub saya di Eropa (SC Cambuur, Red) meminta saya untuk tetap tinggal. Tetapi perasaan kuat untuk kembali ke Indonesia sangat besar. Setelah AFF 2016, saya memiliki feeling mengapa saya harus berkarier di Indonesia dan saya memilih Bali,” terangnya.

Komunikasi juga dilakukan intens dengan beberapa pemain Bali United berdarah Belanda. Sebut saja Nick Van Der Velden dan Irfan Haarys Bachdim.

“Dulu kami pernah di Belanda. Kalau dengan Irfan, saya sering komunikasi waktu di AFF lalu. Saya juga beberapa kali menanyakan tentang Bali United sebelumnya,” ucap mantan pungga SC Telstar itu.

Di Bali United, dia pun memilih nomor punggung 87. Nomor punggung ini terakhir kali dipakai oleh Kiko Insa di ISC A 2016.

Ternyata ada alasan kuat dibalik pemilihan nomor punggung itu. Angka delapan dipilihnya karena dia senang dengan anagka itu.

Apalagi nomor punggung delapan adalah nomor punggungnya saat masih membela SC Caambur dan saat membela Timnas Indonesia.

“Nomor tujuh adalah tanggal kelahiran anak saya (Jax Elion, Red).” Ucapnya. Anak pertamanya ini baru saja lahir pada tanggal 7 Juni 2017 lalu di Belanda.

RadarBali.com – Stefano Lilipaly tentu tidak asing dengan atmosfer sepakbola Indonesia. Di ISL musim 2015, Lilipaly sempat berkostum Persija Jakarta.

Tetapi itu hanya sebentar karena saat PSSI terkena hukuman dari FIFA sehingga kompetisi tidka bisa dilanjutkan.

Lilipaly kemarin mengaku bahwa keputusannya kali ini dinilai cukup tepat untuk memulai karier di Bali United.

“Ya saya pikir ini adalah keputusan yang tepat karena saya juga melihat faktor umur. Saya juga melihat Bali United sedang tumbuh dan akan terus berkembang menjadi tim yang besar,” ucapnya.

Apa yang membuat dia memutuskan bermain di Bali United dan pindah permanen ke Indonesia?

Ternyata salah satu alasannya adalah agar anak semata wayangnya, Jax Elion Lilipaly bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia.

“Sebenarnya klub saya di Eropa (SC Cambuur, Red) meminta saya untuk tetap tinggal. Tetapi perasaan kuat untuk kembali ke Indonesia sangat besar. Setelah AFF 2016, saya memiliki feeling mengapa saya harus berkarier di Indonesia dan saya memilih Bali,” terangnya.

Komunikasi juga dilakukan intens dengan beberapa pemain Bali United berdarah Belanda. Sebut saja Nick Van Der Velden dan Irfan Haarys Bachdim.

“Dulu kami pernah di Belanda. Kalau dengan Irfan, saya sering komunikasi waktu di AFF lalu. Saya juga beberapa kali menanyakan tentang Bali United sebelumnya,” ucap mantan pungga SC Telstar itu.

Di Bali United, dia pun memilih nomor punggung 87. Nomor punggung ini terakhir kali dipakai oleh Kiko Insa di ISC A 2016.

Ternyata ada alasan kuat dibalik pemilihan nomor punggung itu. Angka delapan dipilihnya karena dia senang dengan anagka itu.

Apalagi nomor punggung delapan adalah nomor punggungnya saat masih membela SC Caambur dan saat membela Timnas Indonesia.

“Nomor tujuh adalah tanggal kelahiran anak saya (Jax Elion, Red).” Ucapnya. Anak pertamanya ini baru saja lahir pada tanggal 7 Juni 2017 lalu di Belanda.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/