28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:10 AM WIB

Ini Pertimbangan CEO BU Beri Izin Laga Persib vs Persebaya di Dipta

DENPASAR – Laga antara Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya dipekan ke-26 Liga 1, akan tersaji di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Namun, laga tersebut tidak akan dihadiri satupun suporter dari kedua tim jika merunut sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Persib Bandung.

Laga kandang usiran tanpa penonton sudah tersaji saat Persib menjamu Madura United di Stadion Batakan, Balikpapan pekan lalu.

Keputusan memakai markas Serdadu Tridatu ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan PT LIB bernomor 297/LIB/X/2018 tertanggal 12 Oktober 2018.

Isi surat tersebut menyebutkan bahwa PT LIB menyetujui venue pertandingan antara dua klub era Perserikatan ini dihelat di Stadion Dipta sebagaimana Persib Bandung yang sudah melayangkan surat kepada PT LIB bernomor 20/DIR-PBB/X/2018.

PT LIB termasuk official broadcaster sudah menyetujui. Lalu bagaimana dengan manajemen Serdadu Tridatu? Apakah bersedia meminjamkan markasnya atau tidak.

Dikonfirmasi terpisah CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku memberi persetujuan laga antara Persib Bandung kontra Persebaya digelar di Stadion Kapten I Wayan DIpta.

Apalagi Yabes melihat pertimbangan bahwa laga akan dilakukan tanpa suporter dari kedua tim.

“Saya setuju saja karena tanpa penonton. Apalagi sudah ada sanksi dari Komdis PSSI untuk menggelar laga kandang Persib diluar Pulau Jawa. Salah satu target kandang Persib itu adalah Bali,” ujar Yabes.

Adik kandung Owner Bali United yang juga menjabat sebagai Anggota Exco PSSI ini tahu bagaimana beratnya Manajemen Persib Bandung termasuk tim-tim tamu seperti Persebaya jika menggelar laga di daerah yang cukup jauh seperti Papua.

Yabes bahkan mengatakan sanksi Persib sedikit tidak bisa diterima. “Kami tidak apa-apa. Kami setuju karena pertandingan diluar Jawa atau Bali jelas agak berat untuk masing-masing klub.

Tapi, sanksi seperti ini agak kurang bisa menerimanya. Hukuman larangan bermain di Pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir 2018 dan laga kandang tanpa penonton

sampai pertengahan 2019 sedikit berat. Tapi itu terserah Komdis saja. Tapi, kalau misalnya kami yang ada diposisinya Persib, tentu akan terasa berat,” ungkapnya.

 

DENPASAR – Laga antara Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya dipekan ke-26 Liga 1, akan tersaji di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Namun, laga tersebut tidak akan dihadiri satupun suporter dari kedua tim jika merunut sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Persib Bandung.

Laga kandang usiran tanpa penonton sudah tersaji saat Persib menjamu Madura United di Stadion Batakan, Balikpapan pekan lalu.

Keputusan memakai markas Serdadu Tridatu ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan PT LIB bernomor 297/LIB/X/2018 tertanggal 12 Oktober 2018.

Isi surat tersebut menyebutkan bahwa PT LIB menyetujui venue pertandingan antara dua klub era Perserikatan ini dihelat di Stadion Dipta sebagaimana Persib Bandung yang sudah melayangkan surat kepada PT LIB bernomor 20/DIR-PBB/X/2018.

PT LIB termasuk official broadcaster sudah menyetujui. Lalu bagaimana dengan manajemen Serdadu Tridatu? Apakah bersedia meminjamkan markasnya atau tidak.

Dikonfirmasi terpisah CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku memberi persetujuan laga antara Persib Bandung kontra Persebaya digelar di Stadion Kapten I Wayan DIpta.

Apalagi Yabes melihat pertimbangan bahwa laga akan dilakukan tanpa suporter dari kedua tim.

“Saya setuju saja karena tanpa penonton. Apalagi sudah ada sanksi dari Komdis PSSI untuk menggelar laga kandang Persib diluar Pulau Jawa. Salah satu target kandang Persib itu adalah Bali,” ujar Yabes.

Adik kandung Owner Bali United yang juga menjabat sebagai Anggota Exco PSSI ini tahu bagaimana beratnya Manajemen Persib Bandung termasuk tim-tim tamu seperti Persebaya jika menggelar laga di daerah yang cukup jauh seperti Papua.

Yabes bahkan mengatakan sanksi Persib sedikit tidak bisa diterima. “Kami tidak apa-apa. Kami setuju karena pertandingan diluar Jawa atau Bali jelas agak berat untuk masing-masing klub.

Tapi, sanksi seperti ini agak kurang bisa menerimanya. Hukuman larangan bermain di Pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir 2018 dan laga kandang tanpa penonton

sampai pertengahan 2019 sedikit berat. Tapi itu terserah Komdis saja. Tapi, kalau misalnya kami yang ada diposisinya Persib, tentu akan terasa berat,” ungkapnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/