31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:15 AM WIB

Tampil Moncer, Fano – Rikcy Fajrin Dipanggil Eks Barca Perkuat Timnas

DENPASAR – Mandulnya lini depan Timnas Indonesia proyeksi Asian Games 2018 memaksa Pelatih Timnas U-23 Luis Milla Aspas mencari alternatif dengan memanggil pemain baru untuk melengkapi skuad.

Nama gelandang serang Bali United Stefano Lilipaly yang lama menghilang dari skuad Timnas Indonesia akhirnya kembali.

Fano – sapaan akrabnya masuk list terakhir bersama bek Bali United Ricky Fajrin. Kabar baik ini tertuang dari surat resmi PSSI kepada Bali United.

“Sehubungan dengan road to Asian Games 2018, Timnas Indonesia U-23 akan melakukan pertandingan persahabatan internasional melawan Timnas Korea Selatan U-23

pada tanggal 23 Juni 2018 di Jakarta. Maka dengan ini, PSSI memanggil Ricky Fajrin dan Stefano Lilipaly untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23,” demikian bunyi surat PSSI.  

Sebelumnya, Luis Milla enggan memasukkan nama Fano karena dia hanya membutuhkan pemain di pos penting.

Seperti penyerang, penjaga gawang, dan bek tengah. Tapi seiring berjalannya waktu, strategi dan keputusan pemanggilan pemain oleh Luis Milla dipertanyakan oleh supporter Timnas Indonesia.

Apalagi, dari beberapa laga uji coba, Timnas Indonesia masih belum menunjukkan performa menjanjikan.

Terakhir, Hansamu Yama dkk kalah satu kali dan imbang satu kali melawan Timnas Thailand U-23. Lima pertandingan bahkan dilalui tanpa kemenangan.

Jika dilihat, buruknya performa Timnas adalah buntut dari minimnya kreatifitas lini tengah dan seretnya gol yang diciptakan Timnas U-23.

Fano sendiri sejauh ini sudah melesakkan delapan gol dan menjadi pemain lokal tersubur di Liga 1.

Padahal, posisinya sebagai gelandang serang dan dalam beberapa pekan terakhir posisinya berubah menjadi penyerang pasca Ilija Spasojevic dibekap cedera.

Beberapa kali juga Fano menjadi the best starting eleven. Tapi, dia juga menjadi pemain ketiga yang sering terkena jebakan offside dengan 20 kali terkena jebakan offside.

Posisi pertama dan kedua masih dihuni Beto Goncalves dan Ezechiel Ndouasel dengan sama-sama mengemas 21 kali terkena jebakan offside.

Tapi 20 kali terkena jebakan offside otomatis tertutupi dengan daya jelajah yang tinggi. Berdasar data statistik statoskop.id, ayah satu anak ini mampu melakukan dribble sebanyak 27 kali dengan 13 kali dribble sukses.

Dia juga berhasil melakukan recovery sebanyak 16 kali dan 41 tembakan dengan 21 kali tembakan mengarah ke gawang lawan.

Sayangnya, baik Fano maupun Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro masih enggan berkomentar lebih jauh lagi terkait masalah ini.

 

DENPASAR – Mandulnya lini depan Timnas Indonesia proyeksi Asian Games 2018 memaksa Pelatih Timnas U-23 Luis Milla Aspas mencari alternatif dengan memanggil pemain baru untuk melengkapi skuad.

Nama gelandang serang Bali United Stefano Lilipaly yang lama menghilang dari skuad Timnas Indonesia akhirnya kembali.

Fano – sapaan akrabnya masuk list terakhir bersama bek Bali United Ricky Fajrin. Kabar baik ini tertuang dari surat resmi PSSI kepada Bali United.

“Sehubungan dengan road to Asian Games 2018, Timnas Indonesia U-23 akan melakukan pertandingan persahabatan internasional melawan Timnas Korea Selatan U-23

pada tanggal 23 Juni 2018 di Jakarta. Maka dengan ini, PSSI memanggil Ricky Fajrin dan Stefano Lilipaly untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23,” demikian bunyi surat PSSI.  

Sebelumnya, Luis Milla enggan memasukkan nama Fano karena dia hanya membutuhkan pemain di pos penting.

Seperti penyerang, penjaga gawang, dan bek tengah. Tapi seiring berjalannya waktu, strategi dan keputusan pemanggilan pemain oleh Luis Milla dipertanyakan oleh supporter Timnas Indonesia.

Apalagi, dari beberapa laga uji coba, Timnas Indonesia masih belum menunjukkan performa menjanjikan.

Terakhir, Hansamu Yama dkk kalah satu kali dan imbang satu kali melawan Timnas Thailand U-23. Lima pertandingan bahkan dilalui tanpa kemenangan.

Jika dilihat, buruknya performa Timnas adalah buntut dari minimnya kreatifitas lini tengah dan seretnya gol yang diciptakan Timnas U-23.

Fano sendiri sejauh ini sudah melesakkan delapan gol dan menjadi pemain lokal tersubur di Liga 1.

Padahal, posisinya sebagai gelandang serang dan dalam beberapa pekan terakhir posisinya berubah menjadi penyerang pasca Ilija Spasojevic dibekap cedera.

Beberapa kali juga Fano menjadi the best starting eleven. Tapi, dia juga menjadi pemain ketiga yang sering terkena jebakan offside dengan 20 kali terkena jebakan offside.

Posisi pertama dan kedua masih dihuni Beto Goncalves dan Ezechiel Ndouasel dengan sama-sama mengemas 21 kali terkena jebakan offside.

Tapi 20 kali terkena jebakan offside otomatis tertutupi dengan daya jelajah yang tinggi. Berdasar data statistik statoskop.id, ayah satu anak ini mampu melakukan dribble sebanyak 27 kali dengan 13 kali dribble sukses.

Dia juga berhasil melakukan recovery sebanyak 16 kali dan 41 tembakan dengan 21 kali tembakan mengarah ke gawang lawan.

Sayangnya, baik Fano maupun Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro masih enggan berkomentar lebih jauh lagi terkait masalah ini.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/