DENPASAR – Beberapa mantan pesepak bola dan pengamat sepak bola di Bali sempat ditemui Jawa Pos Radar Bali untuk berdiskusi mengenai apakah Liga 1 2020 dilanjutkan kembali atau tidak.
Jawabannya, tidak ada yang berani mengatakan Liga 1 akan jalan lagi. Mereka sudah tahu bagaimana PSSI dan ucapan dari Ketum PSSI Moch Iriawan yang mengatakan jika ada tiga opsi dimulainya Liga 1, sejatinya sudah sering diucapkan bahkan sejak dulu.
Mereka menganggap sekelas Iwan Bule yang notabene mantan jenderal polisi bintang tiga, tidak mungkin tidak bisa menembus perizinan dari pihak Mabes Polri.
Mungkin saja ada sesuatu yang lain sehingga Liga 1 akhirnya dijegal terus. Apakah karena masalah pendanaan?
Atau ada unsur lainnya? Hanya mereka-mereka di kepengurusan PSSI, PT LIB, Kemenpora, dan kepolisian yang tahu.
Yang berada di akarnya seperti pemain, pelatih, hingga ofisial hanya bisa harap-harap cemas tanpa tahu kapan Liga 1 akan bergulir kembali.
Jika Liga 1 tidak akan dilanjutkan atau diundur-undur sampai Januari 2020 dan seterusnya, bisa-bisa klub akan membubarkan skuadnya.
Tak terkecuali Bali United meski sampai sekarang belum ada wacana seperti itu. CEO Bali United Yabes Tanuri yang coba dihubungi kemarin masih belum merespons sama sekali.
Mau tidak mau semua pemain harus wait and see saja. Bagi pemain, mereka dimintai komentar juga tidak bisa terlalu frontal menjawabnya.
“Ini keputusan dari orang nomor satu di polisi. Hanya Tuhan yang bisa menjawabnya. Semoga pimpinan dari kepolisian bisa memberikan perizinan untuk kembali terlaksananya Liga 1,” terang bek kiri Bali United Michael Yansen Orah.