32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:34 PM WIB

Belajar Kekalahan dari Barito, Bedah Strategi Jelang Kontra Persela

DENPASAR – Setelah kekalahan menghadapi Barito Putra dipekan kedelapan Liga 1 2019 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu malam lalu (14/7),

Bali United langsung bertolak menuju Surabaya untuk persiapan menghadapi Persela Lamongan dipekan kesembilan.

Bali United tentu harus hati-hati jika tidak ingin tumbang lagi di kandang Persela Lamongan. Apalagi, tuan rumah sedang dalam kondisi yang siap tempur.

Motivasi mereka juga sedang meningkat karena berhasil menumbangkan Kalteng Putra dengan skor telak 3-0.

Itu adalah kemenangan perdana Persela setelah diarsiteki Nil Maizar. Karena itu, Serdadu Tridatu harus belajar dari kesalahan.

Lupakan sejenak “peran” wasit yang membantu tuan rumah Barito Putra memetik kemenangan perdana.

Dari data statistik, kondisi Serdadu Tridatu tidak seperti biasa. Tidak seperti biasanya, Bali United tidak dominan dalam penguasaan bola.

Mereka hanya mengemas 49 persen penguasaan bola. Dari tembakan, Ilija Spasojevic juga tidak seperti biasanya.

Dalam enam pertandingan terakhir, Bali United selalu mengoleksi lebih dari 15 tembakan ke gawang lawan.

Saat melawan Laskar Antasari – julukan Barito Putra, Bali United justru hanya mengemas sembilan tembakan dan tiga tembakan mengarah ke gawang Aditya Harlan.

Barito sendiri mampu mengemas 14 kali tembakan. Teco pun memiliki alasannya. “Begini, Barito dibabak pertama lebih banyak menyerang dan mereka

saya lihat mau langsung menyerang sejak menit pertama. Jadi kami harus bisa bertahan lebih baik lagi. Itu sebabnya beberapa pemain lebih bermain kebelakang,” ucapnya Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.

Yang dimaksud Coach Teco adalah permainan Bali United yang berbeda karena lebih banyak menunggu bola. Asupan bola yang biasanya cukup banyak ke Spaso berkurang dari biasanya.

Paulo Sergio dan Stefano Lilipaly juga bermain sedikit mundur. Alasannya jelas, Teco ingin agar skuad asuhannya tidak kebobolan lebih dulu dibabak pertama.

“Dari babak pertama memang kurang bagus. Sebaliknya lawan benar-benar butuh kemenangan untuk lepas dari zona degradasi. Apalagi mungkin saya melihat karena Persela sudah berhasil menang,” ucap ayah satu anak tersebut. 

DENPASAR – Setelah kekalahan menghadapi Barito Putra dipekan kedelapan Liga 1 2019 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu malam lalu (14/7),

Bali United langsung bertolak menuju Surabaya untuk persiapan menghadapi Persela Lamongan dipekan kesembilan.

Bali United tentu harus hati-hati jika tidak ingin tumbang lagi di kandang Persela Lamongan. Apalagi, tuan rumah sedang dalam kondisi yang siap tempur.

Motivasi mereka juga sedang meningkat karena berhasil menumbangkan Kalteng Putra dengan skor telak 3-0.

Itu adalah kemenangan perdana Persela setelah diarsiteki Nil Maizar. Karena itu, Serdadu Tridatu harus belajar dari kesalahan.

Lupakan sejenak “peran” wasit yang membantu tuan rumah Barito Putra memetik kemenangan perdana.

Dari data statistik, kondisi Serdadu Tridatu tidak seperti biasa. Tidak seperti biasanya, Bali United tidak dominan dalam penguasaan bola.

Mereka hanya mengemas 49 persen penguasaan bola. Dari tembakan, Ilija Spasojevic juga tidak seperti biasanya.

Dalam enam pertandingan terakhir, Bali United selalu mengoleksi lebih dari 15 tembakan ke gawang lawan.

Saat melawan Laskar Antasari – julukan Barito Putra, Bali United justru hanya mengemas sembilan tembakan dan tiga tembakan mengarah ke gawang Aditya Harlan.

Barito sendiri mampu mengemas 14 kali tembakan. Teco pun memiliki alasannya. “Begini, Barito dibabak pertama lebih banyak menyerang dan mereka

saya lihat mau langsung menyerang sejak menit pertama. Jadi kami harus bisa bertahan lebih baik lagi. Itu sebabnya beberapa pemain lebih bermain kebelakang,” ucapnya Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.

Yang dimaksud Coach Teco adalah permainan Bali United yang berbeda karena lebih banyak menunggu bola. Asupan bola yang biasanya cukup banyak ke Spaso berkurang dari biasanya.

Paulo Sergio dan Stefano Lilipaly juga bermain sedikit mundur. Alasannya jelas, Teco ingin agar skuad asuhannya tidak kebobolan lebih dulu dibabak pertama.

“Dari babak pertama memang kurang bagus. Sebaliknya lawan benar-benar butuh kemenangan untuk lepas dari zona degradasi. Apalagi mungkin saya melihat karena Persela sudah berhasil menang,” ucap ayah satu anak tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/