32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:08 PM WIB

Dibungkam Beruang Madu di Menit Akhir, Waktunya Tekan Tombol Panik

RadarBali.com – Hingga menit ke-88, Bali United masih sudah unggul 1-2 melawan tuan rumah Persiba Balikpapan di Stadion Batakan Senin malam kemarin (16/10)

melalui sepakan dahsyat Stefano Lilipaly pada menit ke-46 dan tendangan voli dari Irfan Bachdim pada menit ke-65.

Persiba memang sempat unggul di babak pertama melalui gol yang dilesakkan Sunarto pada menit ke-36.

Petaka yang merusak hari indah Coach Widodo Cahyono Putro untuk bisa memperkecil jarak dengan Bhayangkara FC di puncak klasemen sementara Liga 1

terpaksa harus buyar pada menit ke-88 melalui sepakan Yudi Khoirudin hasil dari bola deflected dari tendangan bebas Srdjan Lopicic yang mengenai Irfan Bachdim.

Sudah pasrah dengan hasil remis, Serdadu Tridatu justru benar-benar kehilangan angka di menit ke-93 atau tepat tiga menit tambahan waktu.

Bijahil Chalwa yang menjadi aktor antagonis Bali United. Dengan hasil ini, Bali United masih berada di posisi kedua dengan raihan 55 poin dan masih tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC.

Posisi Bali United bisa terancam oleh PSM Makassar yang memiliki poin sama dengan Bali United setelah menang 2-1 melawan Persib Bandung.

Lepas dari itu semua, selama 90 menit terlihat Bali United tidak menunjukkan permainan yang ganas seperti saat menghancurkan Arema FC pekan lalu.

Terlihat jelas ada rasa panik yang menghinggapi Bali United. Bukan hanya di akhir babak kedua, tetapi dari awal babak pertama.

Babak pertama serangan sudah bagus, tetapi finishing yang berantakan. Dua kali lepas dari perangkat offside, Sylvano Comvalius gagal melesakkan gol.

Pun demikian dengan Nick Van Der Velden yang sudah one on one dengan Dian Agus Prasetya (DAP). Bola yang seharusnya mudah dikontrol, tetapi justru lepas dengan mudah.

Beruang Madu – julukan Persiba Balikpapan yang justru tampil impresif dan ingin menunjukkan bahwa Bali United salah masuk ke Stadion Batakan.

Persiba bermain tanpa beban di pertandingan kemarin. Meskipun harus tertinggal 1-2, tetapi Persiba masih bisa memanfaatkan peluang yang ada dan memanfaatkan kepanikan dari lini belakang Serdadu Tridatu.

Skuad asuhan Haryadi yang justru tampil bak belut yang licin. Pergerakan Marlon da Silva dkk susah dibendung para pemain Bali United.

Yang paling terlihat adalah setelah gol kedua yang dilesakkan Irfan Bachdim. Para pemain Bali United seperti panik dengan apa yang dilakukan Persiba.

Perjudian yang dilakukan Coach Haryadi dengan mengganti Marlon dengan Bijahil Chalwa memang benar-benar tepat.

Bijahil menjadi aktor kemenangan Persiba. Yang sangat-sangat terlihat dari Bali United adalah Bali United yang terlalu sering membuat pelanggaran yang tidak perlu.

Kepanikan ini harus menjadi catatan khusus Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro untuk menatap pertandingan selanjutnya melawan PS TNI.

Seandainya kalah lagi melawan PS TNI, peluang juara jelas akan semakin menjauh

RadarBali.com – Hingga menit ke-88, Bali United masih sudah unggul 1-2 melawan tuan rumah Persiba Balikpapan di Stadion Batakan Senin malam kemarin (16/10)

melalui sepakan dahsyat Stefano Lilipaly pada menit ke-46 dan tendangan voli dari Irfan Bachdim pada menit ke-65.

Persiba memang sempat unggul di babak pertama melalui gol yang dilesakkan Sunarto pada menit ke-36.

Petaka yang merusak hari indah Coach Widodo Cahyono Putro untuk bisa memperkecil jarak dengan Bhayangkara FC di puncak klasemen sementara Liga 1

terpaksa harus buyar pada menit ke-88 melalui sepakan Yudi Khoirudin hasil dari bola deflected dari tendangan bebas Srdjan Lopicic yang mengenai Irfan Bachdim.

Sudah pasrah dengan hasil remis, Serdadu Tridatu justru benar-benar kehilangan angka di menit ke-93 atau tepat tiga menit tambahan waktu.

Bijahil Chalwa yang menjadi aktor antagonis Bali United. Dengan hasil ini, Bali United masih berada di posisi kedua dengan raihan 55 poin dan masih tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC.

Posisi Bali United bisa terancam oleh PSM Makassar yang memiliki poin sama dengan Bali United setelah menang 2-1 melawan Persib Bandung.

Lepas dari itu semua, selama 90 menit terlihat Bali United tidak menunjukkan permainan yang ganas seperti saat menghancurkan Arema FC pekan lalu.

Terlihat jelas ada rasa panik yang menghinggapi Bali United. Bukan hanya di akhir babak kedua, tetapi dari awal babak pertama.

Babak pertama serangan sudah bagus, tetapi finishing yang berantakan. Dua kali lepas dari perangkat offside, Sylvano Comvalius gagal melesakkan gol.

Pun demikian dengan Nick Van Der Velden yang sudah one on one dengan Dian Agus Prasetya (DAP). Bola yang seharusnya mudah dikontrol, tetapi justru lepas dengan mudah.

Beruang Madu – julukan Persiba Balikpapan yang justru tampil impresif dan ingin menunjukkan bahwa Bali United salah masuk ke Stadion Batakan.

Persiba bermain tanpa beban di pertandingan kemarin. Meskipun harus tertinggal 1-2, tetapi Persiba masih bisa memanfaatkan peluang yang ada dan memanfaatkan kepanikan dari lini belakang Serdadu Tridatu.

Skuad asuhan Haryadi yang justru tampil bak belut yang licin. Pergerakan Marlon da Silva dkk susah dibendung para pemain Bali United.

Yang paling terlihat adalah setelah gol kedua yang dilesakkan Irfan Bachdim. Para pemain Bali United seperti panik dengan apa yang dilakukan Persiba.

Perjudian yang dilakukan Coach Haryadi dengan mengganti Marlon dengan Bijahil Chalwa memang benar-benar tepat.

Bijahil menjadi aktor kemenangan Persiba. Yang sangat-sangat terlihat dari Bali United adalah Bali United yang terlalu sering membuat pelanggaran yang tidak perlu.

Kepanikan ini harus menjadi catatan khusus Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro untuk menatap pertandingan selanjutnya melawan PS TNI.

Seandainya kalah lagi melawan PS TNI, peluang juara jelas akan semakin menjauh

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/