26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 6:49 AM WIB

Sedih Gagal Mencoblos, Samuel Ingin Presiden Baru Perhatikan Sepakbola

DENPASAR – Rabu kemarin (17/4), adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Untuk pertama kalinya pemilihan umum Presiden – Wakil Presiden dan anggota legislatif digelar bersamaan.

Tentu kemarin menjadi pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali dalam menentukan pilihannya untuk lima tahun kedepan.

Masa depan bangsa ada ditangan para pemilih. Ada sekitar 190 juta warga yang terdaftar untuk bisa memberikan hak suaranya di pemilu tahun ini.

Tapi ada juga yang tidak bisa memilih dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah penjaga gawang Bali United Samuel Charleins Reimas.

Penjaga gawang asal Sorong, Papua ini kebetulan tidak pulang ke kampung halamannya seperti sebagian besar pemain Serdadu Tridatu lainnya.

Selain Samuel, masih ada M. Taufiq serta Hanis Saghara yang memilih untuk tinggal di Bali selama tiga hari libur yang diberikan oleh Pelatih Bali United StefanoTeco Cugurra.

Taufiq bersama sang istri bisa memilih, tetapi Samuel tidak. Hal ini karena mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya dan Perseru Serui ini tidak memiliki formulir A5 atau

formulir yang menyatakan bahwa Samuel sudah tercatat sebagai pemilih yang pindah memilih yang biasa disebut Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

“Tadi (kemarin) saya sudah ke TPS dekat Mes Bali United. Petugas KPPS mengatakan tidak bisa. Akhirnya saya coba ke kantor lurah dan hasilnya juga sama.

Ketentuannya, pemilih boleh mendaftar pakai E-KTP sesuai dengan daerahnya masing-masing,” ucap Samuel Reimas.

Kebetulan, Samuel berdomisili di Sorong, Papua. Sebagai warga negara yang memiliki hak suara, tentu dia sangat sedih tidak bisa ikut menentukan nasib bangsa untuk lima tahun kedepan.

Meskipun tidak bisa memilih, dia berharap siapapun Presiden dan Wakil Presiden RI yang terpilih nanti bisa mengemban amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.

“Meskipun saya tidak bisa memilih, harapan saya ada siapapun yang terpilih nanti bisa menjadi pemimpin yang baik.

Saya juga sebagai pesepakbola berharap agar persepakbolaan Indonesia bisa lebih baik dari sekarang. Para pemain juga diperhatikan termasuk fasilitas-fasilitas olahraga yang ada di daerah juga harus diperhatikan,” tutupnya. 

DENPASAR – Rabu kemarin (17/4), adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Untuk pertama kalinya pemilihan umum Presiden – Wakil Presiden dan anggota legislatif digelar bersamaan.

Tentu kemarin menjadi pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali dalam menentukan pilihannya untuk lima tahun kedepan.

Masa depan bangsa ada ditangan para pemilih. Ada sekitar 190 juta warga yang terdaftar untuk bisa memberikan hak suaranya di pemilu tahun ini.

Tapi ada juga yang tidak bisa memilih dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah penjaga gawang Bali United Samuel Charleins Reimas.

Penjaga gawang asal Sorong, Papua ini kebetulan tidak pulang ke kampung halamannya seperti sebagian besar pemain Serdadu Tridatu lainnya.

Selain Samuel, masih ada M. Taufiq serta Hanis Saghara yang memilih untuk tinggal di Bali selama tiga hari libur yang diberikan oleh Pelatih Bali United StefanoTeco Cugurra.

Taufiq bersama sang istri bisa memilih, tetapi Samuel tidak. Hal ini karena mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya dan Perseru Serui ini tidak memiliki formulir A5 atau

formulir yang menyatakan bahwa Samuel sudah tercatat sebagai pemilih yang pindah memilih yang biasa disebut Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

“Tadi (kemarin) saya sudah ke TPS dekat Mes Bali United. Petugas KPPS mengatakan tidak bisa. Akhirnya saya coba ke kantor lurah dan hasilnya juga sama.

Ketentuannya, pemilih boleh mendaftar pakai E-KTP sesuai dengan daerahnya masing-masing,” ucap Samuel Reimas.

Kebetulan, Samuel berdomisili di Sorong, Papua. Sebagai warga negara yang memiliki hak suara, tentu dia sangat sedih tidak bisa ikut menentukan nasib bangsa untuk lima tahun kedepan.

Meskipun tidak bisa memilih, dia berharap siapapun Presiden dan Wakil Presiden RI yang terpilih nanti bisa mengemban amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.

“Meskipun saya tidak bisa memilih, harapan saya ada siapapun yang terpilih nanti bisa menjadi pemimpin yang baik.

Saya juga sebagai pesepakbola berharap agar persepakbolaan Indonesia bisa lebih baik dari sekarang. Para pemain juga diperhatikan termasuk fasilitas-fasilitas olahraga yang ada di daerah juga harus diperhatikan,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/