RadarBali.com – Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro saat masih aktif sebagai pesepakbola, dia berposisi sebagai penyerang murni.
Dia tahu strategi apa yang akan dilakukan untuk membuat timnya memenangkan pertandingan. Itu juga yang diterapkannya di Bali United saat ini.
Lihat saja bagaimana Bali United menjadi tim yang beringas dengan mengemas 66 gol dalam 29 pertandingan.
Tetapi tidak semua strategi yang dilakukan Coach Widodo bisa berbuah manis. Di dua pertandingan tandang terakhir melawan Bhayangkara FC dan Persiba Balikpapan, masalah sama terjadi.
Keasyikan menyerang setelah unggul, konsentrasi pemain untuk bertahan menjadi hilang. Dikonfirmasi terkait evaluasi pertandingan kontra Persiba Balikpapan, Coach Widodo enggan menyebut timnya salah dalam transisi dari menyerang ke bertahan.
“Harus ada pengaturan ritme lebih tepatnya. Begini, Bali United adalah tim yang terbiasa untuk menyerang sejak menit awal,” ucapnya.
Karena itu, dia tidak ingin menerapkan strategi “parkir bus” setelah unggul. Sebab strategi tersebut bukanlah strategi idealnya.
“Pertandingan kan masih sekitar 20 menitan dan kami hanya unggul satu gol. Kalau seandainya kami unggul satu gol dan tersisa lima menit saja, mungkin hal itu akan saya lakukan,” tegas Widodo.
Dia tahu di pertandingan kontra Persiba timnya masih berpeluang untuk mencetak gol tambahan. Misalnya saja dari peluang Sylvano Comvaius dan Irfan Bachdim.
“Itu yang menjadikan tim ini mau main dan menang besar. Itu yang harus dilakukan,” ucapnya. Imbas dari keputusan terus menyerang, akhirnya berdampak pada taktikal dan keputusan.
Pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu juga dilakukan barisan pertahanan Bali United di laga kemarin. “Di satu sisi ada yang diperbaiki, tetapi di satu sisi ada yang harus diperbaiki juga,” pungkasnya