RadarBali.com – Kekalahan tak terduga (2-3) di Stadion Bantakan, kandang Persiba Balikpapan setelah sebelumnya membantai Arema FC 6-1 di kandang mau tak mau membuat Bali United meski berbenah.
Pembenahan mencakup beberapa hal. Pertama, memaksimalkan kualitas individu pemain secara taktik, individu, maupun tim.
Bukan hanya di lapangan, melainkan juga berurusan dengan psikologis pemain di luar lapangan sebagai pemain profesional.
“Menjaga istirahat. Apa yang mesti dilakukan dari kesalahan-kesalahan yang dibuat sebelumnya,” beber Coach Widodo.
“Saya tak akan menyalahkan pemain. Itu adalah proses alami dari sepak bola. Di satu sisi kita perbaiki, maka sisi lain pasti akan bolong lagi. Sepak bola kan dinamis. Perlu perbaikan secara terus-menerus,” urainya.
Menurutnya, bila sebuah tim ingin menjadi tim tangguh, maka kualitas individu harus bagus. Pasalnya, bila masing-masing kualitas individu terangkat, maka kualitas tim juga akan terangkat.
Coach Widodo tak memungkiri sejak dirinya memegang kemudi ruang ganti Bali United hingga saat ini kualitas individu Serdadu Tridatu meningkat pesat.
“Sangat signifikan. Kita lihat salah satu contohnya Muhammad Taufik. Taufik yang tadinya jarang dimainkan kini menjadi starter. Bahkan yang luar biasa dia dipanggil Timnas,” jelasnya.
Coach Widodo mengaku selalu memberikan kepercayaan kepada setiap pemain, namun dalam batas-batas tertentu.
“Kalau satu dua kali sudah diberi kepercayaan terus pemain tidak respons, ya maaf saja pasti nanti akan tertinggal dengan pemain lain yang benar-benar serius meningkatkan kemampuannya,” bebernya.
Coach Widodo menyebut hal tersebut alami. Bukan salah pelatih maupun manajemen. Pasalnya naik turunnya kualitas individu bergantung pemain sendiri.
Kesempatan telah diberikan kepada semuanya. “Kecuali Alfon (penjaga gawang, red) yang belum saya berikan kesempatan bermain. Dalam sisa pertandingan ini pasti akan saya mainkan,” imbuhnya.