DENPASAR – Diantara empat lapangan penunjang latihan di Piala Dunia U-20 tahun depan, hanya Stadion Ngurah Rai saja yang mulai melakukan pembongkaran skala besar.
Di Lapangan Gelora Samudera Kuta, Lapangan Gelora Tri Sakti Legian, dan Stadion Kompyang Sujana masih belum ada pengerjaan revitalisasi yang signifikan.
Di Lapangan Ngurah Rai, lapangan yang sudah hampir tidak ada rumputnya tersebut dibongkar menggunakan alat berat.
Seperti yang terlihat kemarin. Alat berat tersebut membongkar habis lapangan stadion yang sempat menjadi markas Gelora Dewata tersebut.
Untuk anggaran revitalisasi di Stadion Ngurah Rai, masih belum diketahui dengan pasti. Hanya total biaya untuk revitalisasi Stadion Kapten I Wayan Dipta
dan empat lapangan penunjang sebsar Rp 152.969.943.592 dengan total biaya manajemen konstruksi sebesar Rp 3.111.817.500.
Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi mengungkapkan bahwa untuk sementara waktu, segala aktivitas dihentikan di stadion.
Berarti tidak ada atlet atau masyarakat yang menggunakan stadion tersebut hingga selesainya Piala Dunia U-20.
“Segala aktivitas, sementara ditutup dulu untuk umum. Sudah ada alat berat dan sudah mulai pengerjaan dengan mekanik. Mau olahraga disana pasti bising, berdebu, dan lapangannya juga sudah hancur,” terangnya.
“Ada pengerjaan drainase juga. Tapi lintasan atletik tidak ikut dibongkar,” tambah Ketum KONI Bali dua periode tersebut.