29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:09 AM WIB

Permak Stadion Ngurah Rai, Pedagang Diminta Pindah Sementara Waktu

DENPASAR – Setelah Stadion Kapten Dipta, rekenan proyek revitalisasi stadion untuk Piala Dunia U-20 tahun depan akhirnya melakukan pembongkaran skala besar di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

Di Stadion Ngurah Rai, lapangan yang sudah hampir tidak ada rumputnya tersebut dibongkar menggunakan alat berat.

Seperti yang terlihat kemarin. Alat berat tersebut membongkar habis lapangan stadion yang sempat menjadi markas Gelora Dewata – klub era Galatama tahun 90-an silam.

“Segala aktivitas, sementara ditutup dulu untuk umum. Sudah ada alat berat dan sudah mulai pengerjaan dengan mekanik.

Mau olahraga disana pasti bising, berdebu, dan lapangannya juga sudah hancur,” kata Ketua Umum KONI Bali I Ketut Suwandi.

Mengenai pedagang, KONI Bali meminta agar pedagang yang ada di sisi selatan Stadion Ngurah Rai untuk pindah sementara.

KONI sendiri mengaku tidak bisa melakukan relokasi karena KONI Bali tidak memiliki wewenang untuk hal tersebut.

“Kalau untuk mencari tempat baru, biarkan mereka (pedagang) sendiri yang melakukannya. Kami sudah perintahkan Pak Oka (Sekum KONI Bali IGN Oka Dharmawan). Beliau kebetulan menjadi ketua urusan pengelolaan,” terangnya.

Beberapa pedagang juga sempat diwawancarai kemarin. Mereka mengungkapkan jika memang ada wacana agar para pedagang disana pindah.

“Tapi masih belum tahu. Kata orang yang kerja disini kontraktor di Stadion Ngurah Rai), tidak masalah masih berjualan karena debunya tidak terlalu banyak.

Tapi kalau terpaksa, nanti mau dicarikan tempat sementara,” ucap salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.

Balik lagi ke Suwandi, dia memiliki kenangan indah di Stadion Ngurah Rai. Bukan kenangan semasa muda, tetapi kenangan ketika Porprov Bali tahun 2013.

Kala itu, dia masih menjadi Ketua KONI Badung. Disaat yang bersamaan Badung dibawanya juara umum di Denpasar.

“Kenangan penutupan waktu jadi juara umum Porprov 2013. Badung juara umum hanya selisih dua emas. Kalau tidak salah Badung dapat 138 emas dan Denpasar 136 emas,” tutupnya. 

DENPASAR – Setelah Stadion Kapten Dipta, rekenan proyek revitalisasi stadion untuk Piala Dunia U-20 tahun depan akhirnya melakukan pembongkaran skala besar di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

Di Stadion Ngurah Rai, lapangan yang sudah hampir tidak ada rumputnya tersebut dibongkar menggunakan alat berat.

Seperti yang terlihat kemarin. Alat berat tersebut membongkar habis lapangan stadion yang sempat menjadi markas Gelora Dewata – klub era Galatama tahun 90-an silam.

“Segala aktivitas, sementara ditutup dulu untuk umum. Sudah ada alat berat dan sudah mulai pengerjaan dengan mekanik.

Mau olahraga disana pasti bising, berdebu, dan lapangannya juga sudah hancur,” kata Ketua Umum KONI Bali I Ketut Suwandi.

Mengenai pedagang, KONI Bali meminta agar pedagang yang ada di sisi selatan Stadion Ngurah Rai untuk pindah sementara.

KONI sendiri mengaku tidak bisa melakukan relokasi karena KONI Bali tidak memiliki wewenang untuk hal tersebut.

“Kalau untuk mencari tempat baru, biarkan mereka (pedagang) sendiri yang melakukannya. Kami sudah perintahkan Pak Oka (Sekum KONI Bali IGN Oka Dharmawan). Beliau kebetulan menjadi ketua urusan pengelolaan,” terangnya.

Beberapa pedagang juga sempat diwawancarai kemarin. Mereka mengungkapkan jika memang ada wacana agar para pedagang disana pindah.

“Tapi masih belum tahu. Kata orang yang kerja disini kontraktor di Stadion Ngurah Rai), tidak masalah masih berjualan karena debunya tidak terlalu banyak.

Tapi kalau terpaksa, nanti mau dicarikan tempat sementara,” ucap salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.

Balik lagi ke Suwandi, dia memiliki kenangan indah di Stadion Ngurah Rai. Bukan kenangan semasa muda, tetapi kenangan ketika Porprov Bali tahun 2013.

Kala itu, dia masih menjadi Ketua KONI Badung. Disaat yang bersamaan Badung dibawanya juara umum di Denpasar.

“Kenangan penutupan waktu jadi juara umum Porprov 2013. Badung juara umum hanya selisih dua emas. Kalau tidak salah Badung dapat 138 emas dan Denpasar 136 emas,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/