DENPASAR – Entah apa yang merasukimu Bali United? Enam gol langsung diberondong Borneo FC ke gawang Wawan Hendrawan di Stadion Segiri Samarinda, Jumat malam kemarin (18/10).
Enam gol ini memaksa Bali United menelan kekalahan ketiga mereka musim ini. 13 pertandingan yang tidak pernah terkalahkan juga terhenti.
Borneo FC sukses membalaskan dendam mereka. Putaran pertama, mereka kalah 1-2 dan rekor tak pernah kalah dalam 10 pertandingan diputus oleh Serdadu Tridatu.
Permainan Bali United seperti tidak ada tenaganya. Bukan menyalahkan satu atau dua pemain, tapi semua pemain wajib disalahkan untuk kekalahan
terbesar Serdadu Tridatu musim ini dan kekalahan terbesar mereka selama diakuisi dari Persisam Putra Samarinda.
Kekalahan ini juga membuat Bali United menjadi tim yang mengalami kekalahan paling besar musim ini. Sebelumnya, rekor tersebut dimiliki oleh Arema FC.
Dua hari lalu Singo Edan – sebutan Arema FC tumbang dengan skor 6-2 di Stadion Andi Mattalatta saat bersua PSM Makassar.
Enam gol kemenangan Pesut Etam kemarin juga seperti diberikan secara gratis oleh pemain Serdadu Tridatu. Hampir disemua aspek, pemain Serdadu Tridatu membuat kesalahan.
Terutama di lini belakang. Gol pertama Borneo berhasil diciptakan sang mantan Lerby Eliandri pada menit ke-34. Tapi, Bali United bukannya tanpa peluang.
Di babak pertama, ada tiga peluang yang diciptakan melalui. Dua dari Melvin Platje dan satu dari Ilija Spasojevic.
Tapi, tiga peluang tersebut selalu dimentahkan asisten wasit yang menggangap IIija Spasojevic dan Melvin Platje offside.
Ini juga yang membuat Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sedikit geram bukan kepalang. Petaka mulai terjadi di babak kedua. Lima gol langsung bersarang ke gawang Wawan.
Total dalam delapan hari, gawang Wawan sudah dibobol sebelas gol! Lima gol bersarang kala memperkuat Timnas Indonesia kontra UAE.
Renan Da Silva berhasil menciptakan brace pada menit ke-55 dan 75. Brace lainnya diciptakan oleh Terens Owang Puhiri pada menit ke-60 dan 89.
Satu gol lagi diciptakan oleh Rifal Lastori. Menariknya, lima gol hampir semuanya terjadi dengan skema serangan yang hampir sama. Bek Serdadu Tridatu salah antisipasi.