DENPASAR– Presiden FIFA Gianni Infantino sudah menyambangi Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo. Tidak banyak yang disampaikan Jokowi usai pertemuan pada Selasa (18/10) kemarin. Yang jelas salah satu poin penting selain memastikan bahwa Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia adalah proses transformasi sepak bola Indonesia bisa berjalan dengan baik.
Tidak ada hal detail yang disampaikan. Tapi, sebelum Gianni Infantino menyambangi Indonesia, ada beberapa hal yang sempat utarakan untuk transformasi persepakbolaan Indonesia. Salah satunya adalah terkait penayangan Liga 1. Liga 1 menurut FIFA hanya boleh digelar saat weekend.
Selain itu laga-laga krusial atau berisiko tinggi, tidak boleh dimainkan pada malam hari dan pertandingan lainnya juga direkomendasikan untuk tidak dilakukan pada malam hari.
Hal tersebut sempat disampaikan Gianni saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Mungkinkah ada perubahan jadwal Liga 1 musim ini? Bisa jadi. Hingga sekarang saja, lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 masih belum jelas. Ada yang mengatakan jika Liga 1 dimulai kembali pada akhir November.
Namun CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan jika Liga 1 dimulai kembali pada 7 November meskipun sudah dibantah dengan tegas oleh PSSI.
Tapi yang jelas wacana-wacana tersebut adalah bagian dari memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Lalu bagaimana dengan pendapat pelaku langsung di lapangan seperti pelatih atau pemain? Pelatih Bali United Stefano “Teco” Cugurra sepertinya memiliki pendapat lain terkait jadwal pertandingan.
Dia tidak menyetujui wacana tersebut namun tidak juga menolaknya. “Memperbaiki sepak bola Indonesia, kita harus lihat juga di sepak bola itu ada TV. Ada juga sponsor dan klub dapat duit dari sana. Kami juga harus melihat situasi dari TV. Ya, menurut saya ada pertandingan yang lebih bahaya bisa digelar sore hari dan sesuai dengan keinginan FIFA yang mau main jam 5 (sore),” bebernya.
Dari pernyataannya tersebut, pelatih berpaspor Brasil ini tidak terlalu sependapat jika semua pertandingan harus digelar pada sore hari atau tidak boleh terlalu malam seperti pukul 21.30 WITA. Dari pengalaman sebelumnya, Bali United memang hampir selalu bermain malam hari.
Di Liga 1 musim lalu, Bali United dominan bermain pukul 21.30 WITA. Musim ini juga sama. Hanya beberapa pertandingan yang dimainkan sore hari seperti saat menghadapi Persik Kediri. “Beberapa stadion dan beberapa situasi, pertandingan masih bisa dimainkan malam atau sore hari,” ungkapnya.
“Bisa main sesuai jadwal TV agar ada timbal balik untuk TV. Tim juga butuh TV. Saya tahu masukan dari FIFA bagus. Tapi lihat, negara lain banyak bermain malam hari juga karena stadion aman. Jadi harus dipikirkan lebih baik dan orang lama di sepak bola Indonesia (PSSI) pasti sudah tahu pertandingan yang bisa ada problem (berisiko tinggi),” tutup peraih tiga gelar juara Liga 1 tersebut. (alit binawan/radar bali)