DENPASAR – Laga antara tuan rumah Arema FC menghadapi Bali United dalam lanjutan pekan ke-26 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang terasa sangat spesial karena tanpa dukungan dari kedua belah pihak suporter.
Arema FC terkena sanksi melakoni laga tanpa penonton di kandang hingga akhir musim akibat buntut dari dua suporter mereka yang melakukan provokasi di dalam lapangan saat menghadapi Persebaya Surabaya di pekan ke-24.
Itu artinya, keuntungan secara moral untuk pasukan Serdadu Tridatu. Inilah saatnya Bali United mengoyak Singo Edan – julukan Arema FC.
Berkaca dari pengalaman Persib Bandung yang juga sama-sama bermain tanpa dukungan penonton ditambah dengan laga usiran dari Pulau Jawa, Arema bisa sedikit menurun performanya.
Saat menghadapi PSM Makassar pekan lalu, Johan Alfarizi dkk juga harus takluk dengan skor tipis 2-1. Syaiful Indra Cahya, sang mantan pemain Arema FC juga hijrah ke Bali United jelang putaran kedua Liga 1.
Secara garis besar, pemain bernomor punggung empat ini sudah mengetahui seluk beluk mantan tim yang sudah dibelanya selama tiga musim terakhir.
Terjungkal kembali, tentu bukan hal yang menggembirakan bagi skuad asuhan Widodo Cahyono Putro.
Tanpa meremehkan Arema FC, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro tetap optimis untuk memetik poin absolut di kandang Arema.
“Kami sangat serius sekali kesini (Malang) karena kami ingin tetap bersaing diatas dan kami ingin curi poin disini meskipun ada beberapa pemain yang absen seperti Taufik (Hidayat),
Stefano (Lilipaly), dan N’Diaye (Mahamadou),” terang Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro saat konferensi pers di Kantor Arema FC kemarin.