32.6 C
Jakarta
25 April 2024, 14:41 PM WIB

Disebut Bagian dari Mafia Bola, Ini Penjelasan Manajemen Bali United

DENPASAR – Program Mata Najwa yang tayang di stasiun televisi swasta nasional Rabu malam (20/2) lalu membuka fakta-fakta baru.

Salah satunya yang paling mengejutkan terutama bagi publik sepakbola Bali adalah keterlibatan Bali United dalam pengaturan skor di Liga 1 2018.

Apa yang diucapkan oleh seseorang berkerudung hitam yang identitasnya disamarkan oleh Najwa Shihab memang masih belum bisa diketahui kebenarannya.

Yang jelas, YT (Yabes Tanuri) dan PT (Pieter Tanuri) disebut dalam pusaran setan pengaturan skor musim lalu.

Narasumber tersebut mengungkapkan fakta bahwa pada pekan ke-21 ketika menghadapi Persela Lamongan, Yabes disebut melakukan praktek pengaturan skor

berujung kemenangan untuk Bali United dengan iming-iming pemberian mahar sebesar Rp 40 juta kepada perangkat pertandingan.

Memang benar, saat itu Serdadu Tridatu menang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar dengan skor 3-2 setelah Persela sempat unggul 1-2 sebelum akhirnya Bali United mendapatkan dua hadiah penalti pada babak kedua.

Apa yang diucapkan narasumber tersebut masih belum bisa dikatakan sebagai sebuah fakta atau justru hoax. Yang jelas, melalui twitter manajemen Bali United melakukan klarifikasi.

“Tidak ada sama sekali itu dari saya. Kalau memerintahkan kemenangan kepada pemain pasti itu, saya ingin pemain menang. Begini, bonus ke pemain saja per pertandingan kalau menang Rp 100 juta lebih. Jadi nggak mungkin kita melakukan hal itu. Kita bonus ke pemain saja lebih besar, untuk gol saja ada lebih besar. Kita bonus ke pemain banyak banget,” kata CEO Bali United Yabes Tanuri di akun twitter Bali United.

Manajemen sendiri ikut merasakan kekhawatiran para semeton Bali United bakal kena masalah terkait masalah ini.

Namun yang pasti Bali United sejak awal sudah berkomitmen untuk turut berdedikasi terhadap industri sepakbola di Bali dan Indonesia.

“Bali United adalah klub sepak bola yang transparan. Bagi kami, prestasi bisa dicapai dengan modal, yaitu modal usaha dan perjuangan.

Kami ingin menjadi klub sepak bola yang bisa dibanggakan masyarakat Bali dan Indonesia,” tutur manajemen Bali United.

DENPASAR – Program Mata Najwa yang tayang di stasiun televisi swasta nasional Rabu malam (20/2) lalu membuka fakta-fakta baru.

Salah satunya yang paling mengejutkan terutama bagi publik sepakbola Bali adalah keterlibatan Bali United dalam pengaturan skor di Liga 1 2018.

Apa yang diucapkan oleh seseorang berkerudung hitam yang identitasnya disamarkan oleh Najwa Shihab memang masih belum bisa diketahui kebenarannya.

Yang jelas, YT (Yabes Tanuri) dan PT (Pieter Tanuri) disebut dalam pusaran setan pengaturan skor musim lalu.

Narasumber tersebut mengungkapkan fakta bahwa pada pekan ke-21 ketika menghadapi Persela Lamongan, Yabes disebut melakukan praktek pengaturan skor

berujung kemenangan untuk Bali United dengan iming-iming pemberian mahar sebesar Rp 40 juta kepada perangkat pertandingan.

Memang benar, saat itu Serdadu Tridatu menang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar dengan skor 3-2 setelah Persela sempat unggul 1-2 sebelum akhirnya Bali United mendapatkan dua hadiah penalti pada babak kedua.

Apa yang diucapkan narasumber tersebut masih belum bisa dikatakan sebagai sebuah fakta atau justru hoax. Yang jelas, melalui twitter manajemen Bali United melakukan klarifikasi.

“Tidak ada sama sekali itu dari saya. Kalau memerintahkan kemenangan kepada pemain pasti itu, saya ingin pemain menang. Begini, bonus ke pemain saja per pertandingan kalau menang Rp 100 juta lebih. Jadi nggak mungkin kita melakukan hal itu. Kita bonus ke pemain saja lebih besar, untuk gol saja ada lebih besar. Kita bonus ke pemain banyak banget,” kata CEO Bali United Yabes Tanuri di akun twitter Bali United.

Manajemen sendiri ikut merasakan kekhawatiran para semeton Bali United bakal kena masalah terkait masalah ini.

Namun yang pasti Bali United sejak awal sudah berkomitmen untuk turut berdedikasi terhadap industri sepakbola di Bali dan Indonesia.

“Bali United adalah klub sepak bola yang transparan. Bagi kami, prestasi bisa dicapai dengan modal, yaitu modal usaha dan perjuangan.

Kami ingin menjadi klub sepak bola yang bisa dibanggakan masyarakat Bali dan Indonesia,” tutur manajemen Bali United.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/