25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:19 AM WIB

Catatan Impresif Ahmad Agung; Jadi Kunci Kemenangan hingga Kartu Merah

PAMEKASAN – Ada yang terlewatkan dari kemenangan Bali United atas Madura United di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, beberapa hari lalu.

Siapa lagi kalau bukan sosok gelandang Bali United berdarah Demak, Jawa Tengah; Ahmad Agung Setiabudi.

Masuk pada menit 71 menggantikan Fadil Sausu, permainan Bali United ikut berubah dari skema 4-1-2-3 berubah menjadi 4-2-1-3.

Ahmad Agung dan Beda Nouri diplot menjadi duet gelandang bertahan. Hanya bermain sekitar 20 menit, peran Ahmad Agung cukup vital.

Selang tiga menit setelah dia masuk, gol Spaso tercipta. Masuknya Ahmad Agung bisa menjadi perusak skema Laskar Sapeh Kerap.

Berkat dia juga, Jaimerson Xavier terpancing emosinya hingga akhirnya berujung kartu merah untuk sang pemain.

Yang menarik, ketika Ahmad Agung dimainkan Bali United, seperti kebetulan Madura United selalu tumbang.

Pertama ketika babak delapan besar Piala Presiden 2018. Saat itu Madura United unggul 2-1 sebelum akhirnya disamakan kedudukan melalui tandukan Ahmad Agung.

Serdadu Tridatu akhirnya memenangkan pertandingan melalui drama adu penalti. Yang kedua adalah pertandingan kemarin.

Mantan pemain PSIS Semarang tersebut juga layak disebut sebagai gelandang penghancur karena dia sudah membuat dua pemain Lawan terkena kartu merah langsung.

Selain Jaime, penyerang PSM Makassar Eero Markkanen yang mendapat kartu merah meskipun dia juga mendapat kartu merah juga.

“Soal lawan Madura United selalu menang saat saya bermain, mungkin itu faktor keberuntungan saja. Saya tidak mau terlalu memikirkannya.

Yang penting semua pemain didalam tim kompak. Itu adalah kunci utama kemenangan. Kami juga bertahan sama-sama, menyerang pun juga sama-sama. Makanya kami bisa serangan balik dan Spaso cetak gol,” ucap Ahmad Agung merendah.

PAMEKASAN – Ada yang terlewatkan dari kemenangan Bali United atas Madura United di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, beberapa hari lalu.

Siapa lagi kalau bukan sosok gelandang Bali United berdarah Demak, Jawa Tengah; Ahmad Agung Setiabudi.

Masuk pada menit 71 menggantikan Fadil Sausu, permainan Bali United ikut berubah dari skema 4-1-2-3 berubah menjadi 4-2-1-3.

Ahmad Agung dan Beda Nouri diplot menjadi duet gelandang bertahan. Hanya bermain sekitar 20 menit, peran Ahmad Agung cukup vital.

Selang tiga menit setelah dia masuk, gol Spaso tercipta. Masuknya Ahmad Agung bisa menjadi perusak skema Laskar Sapeh Kerap.

Berkat dia juga, Jaimerson Xavier terpancing emosinya hingga akhirnya berujung kartu merah untuk sang pemain.

Yang menarik, ketika Ahmad Agung dimainkan Bali United, seperti kebetulan Madura United selalu tumbang.

Pertama ketika babak delapan besar Piala Presiden 2018. Saat itu Madura United unggul 2-1 sebelum akhirnya disamakan kedudukan melalui tandukan Ahmad Agung.

Serdadu Tridatu akhirnya memenangkan pertandingan melalui drama adu penalti. Yang kedua adalah pertandingan kemarin.

Mantan pemain PSIS Semarang tersebut juga layak disebut sebagai gelandang penghancur karena dia sudah membuat dua pemain Lawan terkena kartu merah langsung.

Selain Jaime, penyerang PSM Makassar Eero Markkanen yang mendapat kartu merah meskipun dia juga mendapat kartu merah juga.

“Soal lawan Madura United selalu menang saat saya bermain, mungkin itu faktor keberuntungan saja. Saya tidak mau terlalu memikirkannya.

Yang penting semua pemain didalam tim kompak. Itu adalah kunci utama kemenangan. Kami juga bertahan sama-sama, menyerang pun juga sama-sama. Makanya kami bisa serangan balik dan Spaso cetak gol,” ucap Ahmad Agung merendah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/