33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:27 PM WIB

Layak Jadi Gelandang Destroyer, Ahmad Agung Komentari Aksi Kasar Jaime

PAMEKASAN – Kejelian Pelatih Bali United kembali teruji saat menghadapi tuan rumah Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Selasa lalu (20/8).

Bali United berhasil mencetak gol semata wayang dari kaki Ilija Spasojevic dan berhasil tetap bertengger di puncak klasemen sementara dengan raihan 34 poin.

Coach Teco tahu apa yang harus dilakukan pada babak kedua setelah dibabak pertama, kedua tim sama sekali belum mencetak gol.

Coach Teco berhasil memanfaatkan peluang melalui skema serangan balik. Dia tahu Madura United terus menyerang sejak menit awal dan celah dilini belakang cukup terbuka.

Yang menarik, tentu saja masuknya Ahmad Agung Setiabudi sebagai gelandang bertipe destroyer pada menit ke-71 menggantikan Fadil Sausu.

Praktis formasi 4-1-2-3 berubah menjadi 4-2-1-3. Ahmad Agung dan Brwa Nouri menjadi duet gelandang bertahan.

Jika diamati, Teco sepertinya ingin mengakhiri laga setidaknya minimal meraih satu poin. Hanya bermain sekitar 20 menit, peran Ahmad Agung cukup vital.

Selang tiga menit setelah dia masuk, gol Spaso tercipta. Ahmad Agung dianggap bisa menjadi perusak skema Laskar Sapeh Kerap.

Berkat dia juga, Jaimerson Xavier terpancing emosinya. Jaime cukup kesal ketika dijegal Ahmad Agung pada menit ke-83. Setelah itu, Jaime memukul perut Ahmad Agung.

Apa yang dilakukan Jaime sendiri mungkin adalah akumulasi emosi sejak babak kedua dimulai. Tapi, dampaknya fatal. Pemain Brazil itu langsung diganjar kartu merah oleh wasit.

Diwawancarai di Front One Hotel, Pamekasan, Rabu kemarin (21/8), gelandang asal Demak, Jawa Tengah tersebut mengaku jika tidak ada instruksi khusus dari Coach Teco.

“Tidak ada instruksi khusus. Kemarin hanya masuk membantu Fadil dan saya sebagai gelandang bertahan. Sudah itu saja,” ucap Ahmad Agung.

“Coach Teco juga bilang Jangan terlalu maju dan fokus saja di tengah. Jaga lini tengah,” tambah Ahmad Agung.

Beberapa kali juga pemain yang melakukan pemanasan di utara lapangan seperti Irfan Bachdim, Leonard Tupamahu, Michael Orah, dan lainnya meneriaki Ahmad Agung agar tetap disposisinya.

Kekesalan Jaime juga dianggap Ahmad Agung diluar dugaannya. Mungkin saja dia sudah tahu jika mantan bek tengah Persija Jakarta tersebut sudah bermain cukup emosi sejak awal.

“Mungkin tensi tinggi di pertandingan. Saya rebut bola, akhirnya dia pukul saya dibagian perut,” pungkas Ahmad Agung.

 

 

PAMEKASAN – Kejelian Pelatih Bali United kembali teruji saat menghadapi tuan rumah Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Selasa lalu (20/8).

Bali United berhasil mencetak gol semata wayang dari kaki Ilija Spasojevic dan berhasil tetap bertengger di puncak klasemen sementara dengan raihan 34 poin.

Coach Teco tahu apa yang harus dilakukan pada babak kedua setelah dibabak pertama, kedua tim sama sekali belum mencetak gol.

Coach Teco berhasil memanfaatkan peluang melalui skema serangan balik. Dia tahu Madura United terus menyerang sejak menit awal dan celah dilini belakang cukup terbuka.

Yang menarik, tentu saja masuknya Ahmad Agung Setiabudi sebagai gelandang bertipe destroyer pada menit ke-71 menggantikan Fadil Sausu.

Praktis formasi 4-1-2-3 berubah menjadi 4-2-1-3. Ahmad Agung dan Brwa Nouri menjadi duet gelandang bertahan.

Jika diamati, Teco sepertinya ingin mengakhiri laga setidaknya minimal meraih satu poin. Hanya bermain sekitar 20 menit, peran Ahmad Agung cukup vital.

Selang tiga menit setelah dia masuk, gol Spaso tercipta. Ahmad Agung dianggap bisa menjadi perusak skema Laskar Sapeh Kerap.

Berkat dia juga, Jaimerson Xavier terpancing emosinya. Jaime cukup kesal ketika dijegal Ahmad Agung pada menit ke-83. Setelah itu, Jaime memukul perut Ahmad Agung.

Apa yang dilakukan Jaime sendiri mungkin adalah akumulasi emosi sejak babak kedua dimulai. Tapi, dampaknya fatal. Pemain Brazil itu langsung diganjar kartu merah oleh wasit.

Diwawancarai di Front One Hotel, Pamekasan, Rabu kemarin (21/8), gelandang asal Demak, Jawa Tengah tersebut mengaku jika tidak ada instruksi khusus dari Coach Teco.

“Tidak ada instruksi khusus. Kemarin hanya masuk membantu Fadil dan saya sebagai gelandang bertahan. Sudah itu saja,” ucap Ahmad Agung.

“Coach Teco juga bilang Jangan terlalu maju dan fokus saja di tengah. Jaga lini tengah,” tambah Ahmad Agung.

Beberapa kali juga pemain yang melakukan pemanasan di utara lapangan seperti Irfan Bachdim, Leonard Tupamahu, Michael Orah, dan lainnya meneriaki Ahmad Agung agar tetap disposisinya.

Kekesalan Jaime juga dianggap Ahmad Agung diluar dugaannya. Mungkin saja dia sudah tahu jika mantan bek tengah Persija Jakarta tersebut sudah bermain cukup emosi sejak awal.

“Mungkin tensi tinggi di pertandingan. Saya rebut bola, akhirnya dia pukul saya dibagian perut,” pungkas Ahmad Agung.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/