31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:30 PM WIB

Gagal Tembus Skuad Timnas U-22, Hanis Terus Berjuang Rebut Skuad Utama

DENPASAR – Dengan masuknya beberapa pemain anyar, tentu beberapa muka lama yang ada di skuad Serdadu Tridatu sedikit demi sedikit mulai tersingkir.

Muhammad Taufiq hingga Hanis Saghara Putra masih belum menjadi opsi utama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.

Khusus untuk Hanis Saghara, pemain berusia 20 tahun tersebut masih berjuang untuk menembus skuad utama.

Setidaknya, dia ingin mendapat kepercayaan di Piala Presiden 2019 seperti yang dilakukan Serdadu Tridatu saat membagi tim menjadi dua skuad ketika bertarung di Piala Presiden 2018 dan AFC Cup 2018.

Hasilnya tahun lalu tidak mengecewakan. Pemain muda yang diberi kepercayaan mampu berkontribusi besar hingga membawa Bali United menembus final Piala Presiden 2018.

Sekarang, Coach Teco sepertinya tidak mau gegabah. Dia masih harus menentukan siapa pemain yang layak menggantikan peran Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, dan Ricky Fajrin yang mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Australia mulai hari ini.

Sebenarnya posisi Saghara cukup pas untuk menggantikan peran Stefano Lilipaly. Namun tentu saja semua tergantung Teco.

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali, Hanis Saghara mengaku masih menunggu kesempatan yang tepat untuk bisa setidaknya mendapatkan menit bermain di skuad Serdadu Tridatu musim ini.

Rasa optimis juga masih ada dalam diri pemain yang dijuluki Putra Kahyangan Api saat masih membela Timnas U-19 tersebut.

“Menurut saya, saya harus selalu optimis dan menunjukkan kualitas terbaik saya,” ujarnya. Baginya, persaingan di tim tidak menjadi halangan baginya untuk bisa lebih baik lagi.

Sebaliknya, persaingan menjadikan dia lebih kuat dan bisa membuat rasa kekeluargaan semakin tinggi. “Bagi saya semua bersifat kekeluargaan sih. Saya juga banyak belajar dari pemain lainnya,” ucap Hanis Saghara.

Buntut minimnya menit bermain dari pemain kelahiran Sugihwaras, Bojonegoro tersebut adalah tidak dipanggilnya dia dalam skuad Timnas U-22.

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri lebih memilih memanggil beberapa pemain anyar. Bahkan saat TC lanjutan untuk persiapan babak kualifikasi Piala Asia U-23, nama Hanis Saghara tidak masuk dalam tujuh nama pemain baru yang dipanggil.

Justru kompatriotnya Feby Eka Putra yang dipanggil oleh mantan pelatih Bali United tersebut. Ketika disinggung mengenai dia yang tidak dipanggil dalam skuad Timnas U-22,

Hanis Saghara tidak terlalu memusingkannya. “Tidak masalah bagi saya. Kalau nanti dipanggil, tentu saya siap,” tuturnya.

DENPASAR – Dengan masuknya beberapa pemain anyar, tentu beberapa muka lama yang ada di skuad Serdadu Tridatu sedikit demi sedikit mulai tersingkir.

Muhammad Taufiq hingga Hanis Saghara Putra masih belum menjadi opsi utama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.

Khusus untuk Hanis Saghara, pemain berusia 20 tahun tersebut masih berjuang untuk menembus skuad utama.

Setidaknya, dia ingin mendapat kepercayaan di Piala Presiden 2019 seperti yang dilakukan Serdadu Tridatu saat membagi tim menjadi dua skuad ketika bertarung di Piala Presiden 2018 dan AFC Cup 2018.

Hasilnya tahun lalu tidak mengecewakan. Pemain muda yang diberi kepercayaan mampu berkontribusi besar hingga membawa Bali United menembus final Piala Presiden 2018.

Sekarang, Coach Teco sepertinya tidak mau gegabah. Dia masih harus menentukan siapa pemain yang layak menggantikan peran Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, dan Ricky Fajrin yang mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Australia mulai hari ini.

Sebenarnya posisi Saghara cukup pas untuk menggantikan peran Stefano Lilipaly. Namun tentu saja semua tergantung Teco.

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali, Hanis Saghara mengaku masih menunggu kesempatan yang tepat untuk bisa setidaknya mendapatkan menit bermain di skuad Serdadu Tridatu musim ini.

Rasa optimis juga masih ada dalam diri pemain yang dijuluki Putra Kahyangan Api saat masih membela Timnas U-19 tersebut.

“Menurut saya, saya harus selalu optimis dan menunjukkan kualitas terbaik saya,” ujarnya. Baginya, persaingan di tim tidak menjadi halangan baginya untuk bisa lebih baik lagi.

Sebaliknya, persaingan menjadikan dia lebih kuat dan bisa membuat rasa kekeluargaan semakin tinggi. “Bagi saya semua bersifat kekeluargaan sih. Saya juga banyak belajar dari pemain lainnya,” ucap Hanis Saghara.

Buntut minimnya menit bermain dari pemain kelahiran Sugihwaras, Bojonegoro tersebut adalah tidak dipanggilnya dia dalam skuad Timnas U-22.

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri lebih memilih memanggil beberapa pemain anyar. Bahkan saat TC lanjutan untuk persiapan babak kualifikasi Piala Asia U-23, nama Hanis Saghara tidak masuk dalam tujuh nama pemain baru yang dipanggil.

Justru kompatriotnya Feby Eka Putra yang dipanggil oleh mantan pelatih Bali United tersebut. Ketika disinggung mengenai dia yang tidak dipanggil dalam skuad Timnas U-22,

Hanis Saghara tidak terlalu memusingkannya. “Tidak masalah bagi saya. Kalau nanti dipanggil, tentu saya siap,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/