RadarBali.com – Kemenangan Bali United kontra PS TNI di pekan ke-30 Liga 1 Jumat malam lalu (20/10) membawa lima tim dalam perburuan gelar juara yang cukup sengit.
Jarak poin dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC dengan tim posisi kelima Madura United hanya lima poin saja. Kemenangan Bali United kontra PS TNI pun terasa sangat krusial.
Tertinggal lebih dulu akibat gol penalti cepat yang dilesakkan Elio Bruno Teixeira Martins, Serdadu Tridatu akhirya bisa unggul 2-1.
Terkait kemenangan Bali United, ada pemain-pemain tangguh di sektor belakang. Ada pemain yang begitu tampil tanpa lelah melawan agresivitas PS TNI arahan Coach Rudi Eka Priambada.
Tanpa mengesampingkan pemain lainnya, ada dua pemain yang banyak mendapat pujian dari para suporter Bali United. Mereka adalah I Gede Sukadana dan Wawan Hendrawan.
Tanpa kesiapsiagaan mereka berdua, mungkin saja Bali United kembali menelan kekalahan seperti saat melawan Persiba Balikpapan.
Wawan hendrawan berhasil menghalau bola sundulan dari pemain Franklin Clovis Anzite. Sementara I Gede Sukadana berhasil menghalau tendangan yang dilesakkan pemain PS TNI di saat situasi di kotak penalti Bali United sedang panik.
Sukadana sigap berada di depan gawang selagi Wawan mencoba untuk menutup pergerakan pemain PS TNI.
Penjaga gawang Bali United Wawan Hendrawan yang menjadi salah satu pahlawan di pertandingan kontra PS TNI kemarin mengungkapkan pujian yang diberikan suporter itu adalah hal yang biasa.
Namun, dia berterima kasih atas segala pujian yang diberikan. “Itu memang tugas dan kewajiban saya. Karena tanpa kerja keras semua pemain, kemenangan tidak akan bisa diraih,” kata Wawan.
“Intinya, jangan terbuai dengan pujian karena pujian itu adalah racun. Tetap membumi seperti biasa” tutur Wawan lagi.
Menurut mantan penjaga gawang Borneo FC itu, pertandingan kemarin menjadi salah satu pertandingan yang cukup krusial baginya.
Terlebih dengan gol cepat yang diciptakan PS TNI. Dia mengaku tidak kaget dengan gol cepat yang diciptakan tim lawan.
“Saya berpikir, kami masih memiliki banyak waktu dan ada rasa optimisme tinggi untuk mengejar ketertinggalan. Kalau seandainya kami kaget, pasti permainan akan lebih kacau lagi,” ucapnya.
Penjaga gawang kelahiran Brebes, Jawa Tengah 34 tahun silam itu menuturkan, PS TNI bermain spartan sepanjang pertandingan.
Terlebih di menit-menit akhir ketika tendangan pemain PS TNI berhasil diblok Sukadana. “Kemarin itu benar-benar butuh konsentrasi yang tinggi.
Di menit-menit akhir saya akui kami sedikit kendor pertahanannya. Saya harus benar-benar bisa berikan instruksi kepada semua pemain di depan saya
untuk saling menjaga keunggulan yang sudah dibuat,” tutup mantan pemain Pelita Jaya, Persita Tangerang, dan Persikab Bandung itu. Good job brother!