27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:13 AM WIB

Siap Berposisi Center Back, Ricky Ingatkan Bahaya Duo Fullback Borneo

LEGIAN – Pekan lalu, baik Bali United maupun Borneo FC sama-sama menelan kekalahan menghadapi lawan mereka masing-masing.

Kedua tim jelas tidak mau kembali menelan malu saat bersua kembali Kamis besok (25/10) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Saat menghadapi Arema FC, banyak dari kalangan suporter yang mengkritisi lini belakang Serdadu Tridatu. Tidak menghujat masing – masing individu, tetapi mengkritisi secara keseluruhan permainan Bali United.

Harus hati-hati, kalau tidak tentu akan kembali sakit hati. Defender Serdadu Tridatu Ricky Fajrin tahu masalah itu.

Jika melihat Borneo FC, Ricky menilai skuad asuhan Dejan Antonic ini bukan tim yang sembarangan. Bukan hanya dari segi materi pemain, tetapi dari posisi di klasemen sementara Liga 1.

Bali United berada diperingkat lima dengan raihan 40 poin. Posisi ketujuh ditempati Borneo dengan raihan 38 poin. Kalah lagi, posisi I Gede Sukadana dkk akan tersalip dengan “saudara tiri” mereka.

Yang menjadi fokus Ricky adalah bagaimana untuk bisa membaca situasi dalam pertandingan. Kapan dia harus naik untuk membantu serangan dan kapan harus bertahan total.

Khusus untuk Borneo, sepertinya dia akan fokus untuk bertahan dan sebisa mungkin tidak terlalu sering maju membantu serangan karena dua bek sayap Borneo sering maju ke daerah pertahanan lawan.

“Fullback mereka (Wildansah dan Abdul Rahman) sering naik. Jadi saya lebih banyak bertahan daripada naik untuk membantu serangan.

Kami harus bisa mengantisipasi setiap pergerakan pemain Borneo,” ujar Ricky Fajrin. Selain itu, bek asal Semarang, Jawa tengah ini menilai Pesut Etam – julukan Borneo FC memenangkan pertandingan.

Selain ingin mengobati luka atas kekalahan menghadapi PSM Makassar, mereka juga ingin lebih baik di klasemen.

“Borneo ini punya motivasi lebih untuk menang. Jadi ya mereka butuh menang juga. Kalau dipikir-pikir, tidak mudah untuk menang melawan Borneo,” ungkapnya.

“Tetapi kami tetap yakin menang. Sekali lagi, semua tidak akan mudah kalau semua pemain tidak bekerja keras di lapangan,” tambah pemilik nomor punggung 24 ini.

Ditanya apakah lebih memilih sebagai bek tengah atau sayap, dia mengaku kedua posisi ini sama pentingnya.

Tetapi jika dilihat dalam beberapa waktu ke belakang, Ricky sudah bertransformasi dari fullback kiri menjadi seorang center back yang tangguh baik di Timnas U-23 ataupun di Bali United.

Di skuad Serdadu Tridatu, dia tidak ada masalah berduet dengan Agus Nova atau Mahamadou Bamba N’Diaye.

“Posisi bek tengah atau sayap, dua-duanya sama saja sih. Tergantung pelatih beri posisi apa. Saya harus menjalankan dengan baik instruksi dari pelatih selama kepercayaan itu masih ada,” tuturnya. 

LEGIAN – Pekan lalu, baik Bali United maupun Borneo FC sama-sama menelan kekalahan menghadapi lawan mereka masing-masing.

Kedua tim jelas tidak mau kembali menelan malu saat bersua kembali Kamis besok (25/10) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Saat menghadapi Arema FC, banyak dari kalangan suporter yang mengkritisi lini belakang Serdadu Tridatu. Tidak menghujat masing – masing individu, tetapi mengkritisi secara keseluruhan permainan Bali United.

Harus hati-hati, kalau tidak tentu akan kembali sakit hati. Defender Serdadu Tridatu Ricky Fajrin tahu masalah itu.

Jika melihat Borneo FC, Ricky menilai skuad asuhan Dejan Antonic ini bukan tim yang sembarangan. Bukan hanya dari segi materi pemain, tetapi dari posisi di klasemen sementara Liga 1.

Bali United berada diperingkat lima dengan raihan 40 poin. Posisi ketujuh ditempati Borneo dengan raihan 38 poin. Kalah lagi, posisi I Gede Sukadana dkk akan tersalip dengan “saudara tiri” mereka.

Yang menjadi fokus Ricky adalah bagaimana untuk bisa membaca situasi dalam pertandingan. Kapan dia harus naik untuk membantu serangan dan kapan harus bertahan total.

Khusus untuk Borneo, sepertinya dia akan fokus untuk bertahan dan sebisa mungkin tidak terlalu sering maju membantu serangan karena dua bek sayap Borneo sering maju ke daerah pertahanan lawan.

“Fullback mereka (Wildansah dan Abdul Rahman) sering naik. Jadi saya lebih banyak bertahan daripada naik untuk membantu serangan.

Kami harus bisa mengantisipasi setiap pergerakan pemain Borneo,” ujar Ricky Fajrin. Selain itu, bek asal Semarang, Jawa tengah ini menilai Pesut Etam – julukan Borneo FC memenangkan pertandingan.

Selain ingin mengobati luka atas kekalahan menghadapi PSM Makassar, mereka juga ingin lebih baik di klasemen.

“Borneo ini punya motivasi lebih untuk menang. Jadi ya mereka butuh menang juga. Kalau dipikir-pikir, tidak mudah untuk menang melawan Borneo,” ungkapnya.

“Tetapi kami tetap yakin menang. Sekali lagi, semua tidak akan mudah kalau semua pemain tidak bekerja keras di lapangan,” tambah pemilik nomor punggung 24 ini.

Ditanya apakah lebih memilih sebagai bek tengah atau sayap, dia mengaku kedua posisi ini sama pentingnya.

Tetapi jika dilihat dalam beberapa waktu ke belakang, Ricky sudah bertransformasi dari fullback kiri menjadi seorang center back yang tangguh baik di Timnas U-23 ataupun di Bali United.

Di skuad Serdadu Tridatu, dia tidak ada masalah berduet dengan Agus Nova atau Mahamadou Bamba N’Diaye.

“Posisi bek tengah atau sayap, dua-duanya sama saja sih. Tergantung pelatih beri posisi apa. Saya harus menjalankan dengan baik instruksi dari pelatih selama kepercayaan itu masih ada,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/