29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:14 AM WIB

Badah, Coach Albert Cari Gara-gara, Bilang Laga Kontra Bali United…

DENPASAR – Pertandingan masih satu hari lagi, tetapi tensi tinggi sudah terjadi. Bukan dari kubu Bali United. Tetapi dari kubu PSM Makassar yang merasa sudah akan “dijatuhkan” lebih dulu sebelum pertandingan.

Jika waktu lalu Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mempermasalahkan mengenai wasit yang sedikit berpihak kepada Bali United.

Kali ini, wasit menjadi senjata PSM untuk kembali menebar ancaman. Robert Alberts mengungkapkan jika sudah mengetahui siapa wasit yang akan memimpin pertandingan Minggu besok (25/11) di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

“Sekali lagi masalahnya adalah faktor non teknis. Saya mendapatkan konfirmasi hari ini (kemarin) bahwa wasit yang memimpin pertandingan melawan Bali United nanti adalah wasit yang ingin membunuh kami. Wasit itu tidak suka dengan kami,” ucap Coach Rene Albert.

Dia bahkan sudah sempat merasakannya ketiga berlaga menghadapi PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan.

Saat putaran pertama lalu, Pasukan Ramang – julukan PSM Makassar dipermak 3-1 oleh tuan rumah. Hal yang sama juga terjadi ketiga bertandang ke Stadion Gelora Ratu Pamelingan, markas dari Madura United.

“Waktu di Medan, kami mereka mendapat penalti karena pelanggaran Abdul Rahman. Tetapi Abdul Rahman melakukan pelanggaran diluar kotak penalti. Apalagi tekel dia bersih waktu itu,” terangnya.

“Kami juga waktu di Madura mendapat empat kartu kuning. Mungkin wasit tahu kalau melakukan pelanggaran lagi,

pemain kami bisa dikartu merah. Saya meminta PSM untuk protes,” tambah pelatih yang mengantarkan Arema Indonesia juara ISL 2010 tersebut.

Dia sedikit memberikan bocoran siapa wasit tersebut. Wasit tersebut berasal dari DKI Jakarta. Belum lagi hakim garis yang berasal dari Surabaya dan DKI Jakarta juga.

“Saya sudah meminta tim media dari PSM untuk memberikan bukti di Medan dan Madura karena saya tidak percaya mereka semua. Cerita ini harus ditulis di media karena saya tidak punya hak langsung dengan PSSI,” terangnya.

“Kalau saya punya hak untuk bersuara di PSSI, maka saya akan membeberkannya. Tapi nanti mereka akan menggigil,” tambah pelatih asal Belanda ini.

 

 

DENPASAR – Pertandingan masih satu hari lagi, tetapi tensi tinggi sudah terjadi. Bukan dari kubu Bali United. Tetapi dari kubu PSM Makassar yang merasa sudah akan “dijatuhkan” lebih dulu sebelum pertandingan.

Jika waktu lalu Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mempermasalahkan mengenai wasit yang sedikit berpihak kepada Bali United.

Kali ini, wasit menjadi senjata PSM untuk kembali menebar ancaman. Robert Alberts mengungkapkan jika sudah mengetahui siapa wasit yang akan memimpin pertandingan Minggu besok (25/11) di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

“Sekali lagi masalahnya adalah faktor non teknis. Saya mendapatkan konfirmasi hari ini (kemarin) bahwa wasit yang memimpin pertandingan melawan Bali United nanti adalah wasit yang ingin membunuh kami. Wasit itu tidak suka dengan kami,” ucap Coach Rene Albert.

Dia bahkan sudah sempat merasakannya ketiga berlaga menghadapi PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan.

Saat putaran pertama lalu, Pasukan Ramang – julukan PSM Makassar dipermak 3-1 oleh tuan rumah. Hal yang sama juga terjadi ketiga bertandang ke Stadion Gelora Ratu Pamelingan, markas dari Madura United.

“Waktu di Medan, kami mereka mendapat penalti karena pelanggaran Abdul Rahman. Tetapi Abdul Rahman melakukan pelanggaran diluar kotak penalti. Apalagi tekel dia bersih waktu itu,” terangnya.

“Kami juga waktu di Madura mendapat empat kartu kuning. Mungkin wasit tahu kalau melakukan pelanggaran lagi,

pemain kami bisa dikartu merah. Saya meminta PSM untuk protes,” tambah pelatih yang mengantarkan Arema Indonesia juara ISL 2010 tersebut.

Dia sedikit memberikan bocoran siapa wasit tersebut. Wasit tersebut berasal dari DKI Jakarta. Belum lagi hakim garis yang berasal dari Surabaya dan DKI Jakarta juga.

“Saya sudah meminta tim media dari PSM untuk memberikan bukti di Medan dan Madura karena saya tidak percaya mereka semua. Cerita ini harus ditulis di media karena saya tidak punya hak langsung dengan PSSI,” terangnya.

“Kalau saya punya hak untuk bersuara di PSSI, maka saya akan membeberkannya. Tapi nanti mereka akan menggigil,” tambah pelatih asal Belanda ini.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/