RadarBali.com – Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro dan Pelatih Perseru Serui Agus Yuwono sepertinya sudah sama-sama kenal satu sama lain.
Laga Bali United kontra Perseru bisa menjadi ajang reuni bagi keduanya. Apalagi Widodo maupun Agus sempat sama-sama berseragam Timnas Indonesia di tahun 90 – an.
Keduanya juga sama-sama sempat menjadi pelatih Gresik United di kancah Indonesia Super League (ISL). Jelas Agus sudah mengetahui dengan betul bagaimana kekuatan Bali United di tangan Widodo.
“Secara khusus, saya dan Widodo adalah teman akrab dan pernah di Timnas. Jadi secara personal kami tidak memiliki masalah sama sekali,” terangnya.
Yang dia tahu, Bali United di bawah kepelatihan Widodo begitu superior untuk urusan gol. Jelas ini yang diwaspadai mantan arsitek Persik Kediri ini.
“Kami sudah mempersiapkan sesuatu untuk bisa mengatasi kolektifitas permainan Bali United. Bagaimana cara kami bertahan, nanti tinggal kami atur saja di lapangan,” terangnya.
Di sisi lain, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro sudah mempersiapkan anak asuhnya dengan matang sebelum melawan Perseru Serui.
Tetapi satu pemain harus absen dan satu pemain lagi masih dipertanyakan kondisinya. Bek kiri Ricky Fajrin dipastikan absen akibat menerima akumulasi kartu kuning saat melawan Persib Bandung.
“Untuk Ahn (Byung Keon, red), kondisinya masih belum fit dan kami akan lihat besok (hari ini, red). Tapi, masih ada Agus Nova, Ngurah Nanak, dan Abdul Rahman. Entah siapa yang diturunkan, kami masih akan melihatnya,” ucapnya.
Untuk pengganti Ricky Fajrin, Dias Angga Putra menjadi solusi tepat. Terlepas itu, Bali United harus waspada di 30 menit terakhir hingga menit ke-80.
Made Wardana dkk harus waspada karena dalam beberapa pertandingan terakhir di kandang mereka selalu kebobolan di menit krusial seperti itu.
“Yang jelas, kami tidak tahu pasti dari mana datangnya arah serangan di lapangan. Sepakbola itu dinamis. Menurut saya tidak masalah kebobolan di menit akhir asalkan kami sudah bisa memasukkan dua gol atau lebih. Kalau kami tidak bisa mencetak gol atau hanya mencetak satu gol saja itu yang bahaya. Kami di latihan juga sudah mendrill pemain untuk memperbaiki lini pertahanan,” terangnya.
Sayangnya, ada problem mendasar yang perlu segera dibenahi oleh skuad Serdadu Tridatu. Yakni stamina pemain. Selain itu, kehilangan konsentrasi selama bertanding.
“Mungkin ada kelengahan dan kehilangan konsentrasi di lini pertahanan. Kami sudah memiliki opsi mana yang harus dilakukan. Jangan sampai hal tersebut terus menerus terulang,” pungkasnya.