LEGIAN – Sektor pertahanan menjadi titik lemah Bali United yang tergabung di grup D Piala Presiden bersama Borneo FC, Persija Jakarta, dan PSPS Pekanbaru.
Dua kali bertanding, Bali United kemasukan empat gol berbanding enam gol memasukkan. Kondisi ini menunjukkan ada yang salah dengan sektor pertahanan Bali United.
Salah satu titik lemahnya ada di sektor penjaga gawang. Pelatih Kiper Bali United Eddy Harto mengaku sudah menganalisa mengapa dua gol dari PSPS bisa terjadi.
Terlebih dua gol yang diciptakan PSPS Pekanbaru dicetak dari sepak pojok. Karena itu, dia ingin kiper muda Bali United M. Dicky
maupun I Putu Pager yang belum dimainkan di Piala Presiden kali ini bisa sedikit lebih cerewet layaknya seorang wanita berkomunikasi.
“Mereka itu harus cerewet kayak cewek. Mereka harus judes sedikit. Kalau tidak, gawang mereka justru bakal terancam. Harus mereka yang membantu memberikan instruksi di lapangan.
Yang bisa melihat semua pemain dan situasi itu adalah penjaga gawang. Komunikasi dengan baik ke teman-teman pemain di depannya,” kata Eddy Harto.
Lantas apakah Eddy dan Pelatih Kiper Bali United Arjuna Rinaldi sudah bisa menentukan siapa yang akan dipakai saat Bali United melakoni laga terakhir kontra Persija Jakarta?
Eddy Harto mengaku masih belum memikirkan. “Nanti tergantung pelatih kepala. Mereka yang di Thailand datang besok (hari ini, Red). Saya juga masih ingin memperbaiki penampilan mereka berdua,” pungkasnya.