GIANYAR – Tepat saat pertandingan kontra Persija Jakarta di leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat siang kemarin (26/4),
Manajemen Bali United memperkenalkan kepada publik saham mereka yang akan dilepas di lantai bursa sebanyak 33,33 persen.
Jika ditotal, Bali United akan menawarkan sahamnya sebanyak dua miliar lembar saham dengan harga Rp 155 – Rp 175 per saham.
Seandainya Bali United berhasil menjual seluruh sahamnya yang dilempar ke publik, maka Serdadu Tridatu akan mendapatkan dana segar kurang lebih sebesar Rp 310 miliar.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (Persero) menunjuk PT Buana Capital Sekuritas dan PT Kresna Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO kali ini.
Menurut CEO Bali United Yabes Tanuri, rencananya manajemen akan menggunakan 19,1 persen dari hasil initial public offering (IPO) untuk belanja modal.
Selanjutnya sekitar 20,24 persen akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan kepada sekitar empat entitas anak mulai dari
Bali United Cafe, Bali United Store, Bali United Radio, hingga Island of God yang merupakan tim e-sport milik Bali United.
“Tujuan kami tentu saja menjawab pertanyaan dari suporter dan wartawan juga selama ini mengenai keterbukaan informasi.
Sekarang kami bisa transparan dalam memberikan laporan keuangan termasuk berapa nilai yang harus kami keluarkan untuk merekrut pemain. Semua sudah terlihat jelas prospektus dan annual report,” ucapnya.