33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:32 PM WIB

Benahi Pertahanan, Coach Vincenzo Optimistis Mampu Ladeni Bali United

DENPASAR – PSIS Semarang harus mengembalikan kepercayaan diri setelah dipaksa kalah dengan skor 2-0 melawan tuan rumah PSM Makassar di pekan perdana Liga 1.

Apalagi di Liga I musim ini, PSIS tak bermain di kandang mereka sendiri; Stadion Jatidiri Semarang. Stadion kebanggaan masyarakat Semarang ini masih dalam tahap renovasi.

Pilihannya, Petar Planic dkk memilih bermain di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah. Stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini akan menjadi markas Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang selama Liga 1 2018 bergulir.

Meski jauh dari kandang mereka, hal ini bukan jadi keuntungan bagi Serdadu Tridatu. Pasalnya, dipastikan belasan ribu Panser Biru – suporter PSIS Semarang masih bisa memadati stadion karena jarak dari Magelang dan Semarang tidak terlalu jauh.

Jarak dari Semarang ke Magelang kurang lebih 81 km atau bisa ditempuh melalui jalan darat dengan waktu sekitar dua jam saja. PSIS Semarang sendiri terus berbenah pascatumbang di laga perdana.

Pelatih PSIS Semarang asal Italia Vincenzo Alberto Annese mulai melakukan perbaikan dan evaluasi menyeluruh.

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali kemarin, Vincenzo mengaku bahwa skuadnya termotivasi melawan Bali United.

“Saya yakin jika kami fokus dan membenahi kekurangan dalam latihan, kami bisa lebih baik lawan mereka (Bali United),” tutur Vincenzo.

Mantan Pelatih Timnas U-19 Armenia ini juga sudah berbicara dengan para pemain tentang yang harus dibenahi sebelum menjamu skuad asuhan Widodo Cahyono Putro.

Yang menjadi fokus utamanya adalah memperbaiki lini pertahanan mereka yang kurang gahar saat dikalahkan PSM Makassar pekan lalu. Pertahanan Ibrahim Conteh dkk berhasil dieksploitasi dengan mudah oleh PSM.

Tercatat, enam kali peluang berhasil mengarah ke gawang Jandia Eka Putra dengan dua gol yang bersarang.

Bandingkan dengan PSIS yang hanya mampu melesakkan satu kali percobaan ke gawang PSM yang kala itu dikawal Rivky Mokodompit.

“Saya sudah evaluasi permainan. Saya katakan juga kepada mereka kalau disini (PSIS) tidak ada yang namanya pemain bintang atau bukan.

Semua pemain sama di mata saya. Mereka harus bekerja keras untuk bisa memenangkan pertandingan,” tegasnya.

 

DENPASAR – PSIS Semarang harus mengembalikan kepercayaan diri setelah dipaksa kalah dengan skor 2-0 melawan tuan rumah PSM Makassar di pekan perdana Liga 1.

Apalagi di Liga I musim ini, PSIS tak bermain di kandang mereka sendiri; Stadion Jatidiri Semarang. Stadion kebanggaan masyarakat Semarang ini masih dalam tahap renovasi.

Pilihannya, Petar Planic dkk memilih bermain di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah. Stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini akan menjadi markas Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang selama Liga 1 2018 bergulir.

Meski jauh dari kandang mereka, hal ini bukan jadi keuntungan bagi Serdadu Tridatu. Pasalnya, dipastikan belasan ribu Panser Biru – suporter PSIS Semarang masih bisa memadati stadion karena jarak dari Magelang dan Semarang tidak terlalu jauh.

Jarak dari Semarang ke Magelang kurang lebih 81 km atau bisa ditempuh melalui jalan darat dengan waktu sekitar dua jam saja. PSIS Semarang sendiri terus berbenah pascatumbang di laga perdana.

Pelatih PSIS Semarang asal Italia Vincenzo Alberto Annese mulai melakukan perbaikan dan evaluasi menyeluruh.

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali kemarin, Vincenzo mengaku bahwa skuadnya termotivasi melawan Bali United.

“Saya yakin jika kami fokus dan membenahi kekurangan dalam latihan, kami bisa lebih baik lawan mereka (Bali United),” tutur Vincenzo.

Mantan Pelatih Timnas U-19 Armenia ini juga sudah berbicara dengan para pemain tentang yang harus dibenahi sebelum menjamu skuad asuhan Widodo Cahyono Putro.

Yang menjadi fokus utamanya adalah memperbaiki lini pertahanan mereka yang kurang gahar saat dikalahkan PSM Makassar pekan lalu. Pertahanan Ibrahim Conteh dkk berhasil dieksploitasi dengan mudah oleh PSM.

Tercatat, enam kali peluang berhasil mengarah ke gawang Jandia Eka Putra dengan dua gol yang bersarang.

Bandingkan dengan PSIS yang hanya mampu melesakkan satu kali percobaan ke gawang PSM yang kala itu dikawal Rivky Mokodompit.

“Saya sudah evaluasi permainan. Saya katakan juga kepada mereka kalau disini (PSIS) tidak ada yang namanya pemain bintang atau bukan.

Semua pemain sama di mata saya. Mereka harus bekerja keras untuk bisa memenangkan pertandingan,” tegasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/