DENPASAR – Situasi yang hampir sama, namun berbeda dirasakan oleh pecinta sepak bola Indonesia termasuk operator liga, klub, dan para pemain.
Situasi ini antara Liga 1 2020 dan ISL 2015. Kedua kompoetisi kasta tertinggi dalam sepak bola Indonesia tersebut sama-sama dihentikan sementara waktu akibat alasan force majeure.
Selain itu persamaannya adalah ISL 2015 yang bernama resmi QNB League 2015 dan Liga 1 yang bernama resmi Shopee Liga 1 2020, sama-sama terhenti dipekan ketiga.
Yang membedakan adalah alasan penghentian liga. Di ISL 2015, penghentian liga karena sanksi dari FIFA akibat dualism ditubuh PSSI.
Selain itu, liga akhirnya benar-benar dihentikan total. Saat itu Menpora yang masih dijabat Imam Nahrowi menerbitkan SK Pembekuan PSSI pada 17 April 2015.
Untuk Liga 1 2020, penghentiannya akibat dari pagebluk Covid-19. Pada awalnya, PSSI meliburkan kompetisi di Liga 1 dan Liga 2 hingga dua pekan.
Namun, seiring berjalannya waktu, PSSI akhirnya memutuskan menunda Liga 1 2020 hingga 29 Mei mendatang melalui SK nomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020
yang menimbang arahan dari Prsiden Joko Widodo maklumat Kapolri, dan SK BNPB tentang perpanjangan status darurat.
Hal ini juga sudah melalui saran dan masukan Anggota Exco PSSI, PT LIB sebagai operator Liga 1 2020, dan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2020.
Semua elemen akhirnya kompak menerima keputusan. Jika tidak ada halangan, ada kemungkinan Liga 1 2020 kembali bergulir setelah tanggal 1 April mendatang.
Tapi, jika keadaan masih belum membaik, bisa jadi Liga 1 dihentikan penuh musim ini. Dari pernyataan Ketum PSSI Mochammad Iriawan di situs resmi PT LIB,
pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut akan menghentikan musim ini jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana.
“Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT LIB untuk dapat melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 terhitung mulai 1 Juli 2020.
Namun apabila pemerintah memperpanjang status darurat bencana setelah 29 Mei dan PSSI memandang belum cukup ideal untuk melanjutkan kompetisi, maka Liga 1 dan Liga 2 musim ini akan dihentikan,” kata Iwan Bule.
Selain itu, Sekretaris Lemhanas tersebut mengatakan untuk jadwal, format, dan sistem kompetisi termasuk kewajiban klub kepada
pihak ketiga dalam hal ini adalah sponsor ditambah dengan sistem promosi dan degredasi, akan diatur lebih lanjut kedepannya.