RadarBali.com – Bali United gagal mengkudeta sang capolista atau pemuncak klasemen sementara Liga 1, Bhayangkara FC setelah harus puas pulang dengan tangan hampa usai ditundukkan The Guardians – julukan Bhayangkara FC dengan skor 3-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Jumat malam (29/9).
Persaingan untuk menjadi juara Liga 1 semakin ketat. Apalagi jarak antara Bali United dengan PSM Makassar di peringkat ketiga hanya berjarak tiga poin saja.
Masih terlalu dini untuk melihat siapa yang berhak keluar sebagai juara musim ini. Kunci kekalahan Serdadu Tridatu setelah terlebih dahulu unggul adalah kurangnya konsentrasi di lini pertahanan.
30 menit terakhir, pertahanan Serdadu Tridatu berhasil diobrak-abrik Ilija Spasojevic dkk. Apalagi setelah ilham Udin Armaiyn masuk pada menit ke-80 menggantikan Guy Junior.
“Pertandingan sangat seru. Kedua tim mampu saling serang. Siapapun yang berhasil memanfaatkan peluang, dialah yang menang,” ucap Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro usai pertandingan kemarin.
Widodo juga mengakui beberapa peluang matang gagal dikonversi menjadi gol. “Kami banyak peluang, tetapi kami gagal menang. Itulah sepakbola,” bebernya. Widodo pun tidak langsung melakukan evaluasi setelah kekalahan menyakitkan kali ini.
Butuh waktu satu minggu bagi mantan penyerang Persija Jakarta tersebut untuk melakukan evaluasi. Yang jelas, dia sedikit mengomentari kedisiplinan anak asuhnya. Terutama di babak kedua kemarin.
“Itulah sepakbola. Ketika kami kurang disiplin, maka tim lawan akan memanfaatkannya,” terang pelatih 46 tahun tersebut.
Terlebih, transisi menyerang ke bertahan bisa dieksploitasi Bhayangkara FC. Kapten Bali United Fadil Sausu mengaku timnya terlalu berambisi untuk menambah pundi-pundi gol untuk meraih kemenangan. “Itu yang membuat kami kurang konsesntrasi,” tutup Fadil.