28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:45 AM WIB

Pariwisata Melambat, Buleleng Jamin Keamanan Wisatawan

SINGARAJA – Perlambatan laju pariwisata mulai terasa dampaknya di Kabupaten Buleleng. Tingkat hunian fasilitas akomodasi pariwisata kini benar-benar lesu.

Konon beberapa hotel berbintang di Buleleng merasakan hunian nol persen dalam dua pekan terakhir.

Siang kemarin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Buleleng melangsungkan pertemuan di Markas Kodim 1609/Buleleng.

Pertemuan itu dihadiri Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol inf Slamet Winarto, Kapolres Buleleng AKBP Suratno,

Kepala Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung Made Arya Sukerta, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur, dan Kasi Pidum Kajari Singaraja Gede Eka Haryana.

Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih satu jam. Dalam pertemuan itu, para pimpinan daerah disebut membahas masalah penanganan kondisi pariwisata di Buleleng.

Terutama jaminan keamanan bagi masyarakat dan wisatawan, yang berlibur di daerah-daerah kantong pengungsi.

Usai pertemuan Dandim Buleleng Lektol inf Slamet Winarto menyebutkan, Buleleng sebenarnya tidak terkena dampak langsung dari Erupsi Gunung Agung.

 Kondisi wilayah pun masih aman dan kondusif, bahkan jauh dari dampak erupsi Gunung Agung yang diprediksi pada jarak sepuluh kilometer dari kaldera.

Aktifitas masyarakat pun berjalan dengan normal.

Pihaknya pun menghimbau wisatawan agar berkunjung ke Buleleng. “Mungkin ada wisatawan atau pengunjung mau ke Buleleng, ya silahkan. Wong tidak ada pengaruh (erupsi),” kata Slamet.

Slamet menyatakan, Forkompinda sudah sempat melakukan pemantauan ke beberapa lokasi pariwisata di Buleleng.

Dirinya pun sempat melakukan komunikasi dengan beberapa wisatawan mancanegara, utamanya di wilayah Tejakula dan Lovina.

“Kalau keluhan, belum pernah dengar langsung. Tapi kalau dilihat, memang agak berkurang wisatawan. Kalau saya lihat di Buleleng, wisatawan itu juga enjoy saja.

Ada yang diving, traveling, menikmati liburan mereka. Meskipun ada bencana, kami tegaskan Bali aman dikunjungi,” imbuhnya.

Kalau toh nantinya terjadi dampak-dampak erupsi yang mempengaruhi wisatawan, aparat sudah memiliki prosedur mitigasi yang disepakati.

“Bukan hanya wisatawan saja, warga juga kami perlakukan mitigasi itu. Semua sudah kami siapkan prosedurnya. Kami jamin keamanan dan kenyamanan yang mau liburan ke Buleleng,” tegas Slamet. 

SINGARAJA – Perlambatan laju pariwisata mulai terasa dampaknya di Kabupaten Buleleng. Tingkat hunian fasilitas akomodasi pariwisata kini benar-benar lesu.

Konon beberapa hotel berbintang di Buleleng merasakan hunian nol persen dalam dua pekan terakhir.

Siang kemarin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Buleleng melangsungkan pertemuan di Markas Kodim 1609/Buleleng.

Pertemuan itu dihadiri Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol inf Slamet Winarto, Kapolres Buleleng AKBP Suratno,

Kepala Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung Made Arya Sukerta, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur, dan Kasi Pidum Kajari Singaraja Gede Eka Haryana.

Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih satu jam. Dalam pertemuan itu, para pimpinan daerah disebut membahas masalah penanganan kondisi pariwisata di Buleleng.

Terutama jaminan keamanan bagi masyarakat dan wisatawan, yang berlibur di daerah-daerah kantong pengungsi.

Usai pertemuan Dandim Buleleng Lektol inf Slamet Winarto menyebutkan, Buleleng sebenarnya tidak terkena dampak langsung dari Erupsi Gunung Agung.

 Kondisi wilayah pun masih aman dan kondusif, bahkan jauh dari dampak erupsi Gunung Agung yang diprediksi pada jarak sepuluh kilometer dari kaldera.

Aktifitas masyarakat pun berjalan dengan normal.

Pihaknya pun menghimbau wisatawan agar berkunjung ke Buleleng. “Mungkin ada wisatawan atau pengunjung mau ke Buleleng, ya silahkan. Wong tidak ada pengaruh (erupsi),” kata Slamet.

Slamet menyatakan, Forkompinda sudah sempat melakukan pemantauan ke beberapa lokasi pariwisata di Buleleng.

Dirinya pun sempat melakukan komunikasi dengan beberapa wisatawan mancanegara, utamanya di wilayah Tejakula dan Lovina.

“Kalau keluhan, belum pernah dengar langsung. Tapi kalau dilihat, memang agak berkurang wisatawan. Kalau saya lihat di Buleleng, wisatawan itu juga enjoy saja.

Ada yang diving, traveling, menikmati liburan mereka. Meskipun ada bencana, kami tegaskan Bali aman dikunjungi,” imbuhnya.

Kalau toh nantinya terjadi dampak-dampak erupsi yang mempengaruhi wisatawan, aparat sudah memiliki prosedur mitigasi yang disepakati.

“Bukan hanya wisatawan saja, warga juga kami perlakukan mitigasi itu. Semua sudah kami siapkan prosedurnya. Kami jamin keamanan dan kenyamanan yang mau liburan ke Buleleng,” tegas Slamet. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/