NEGARA – Hujan deras dengan durasi cukup lama menyebabkan sejumlah wilayah di Jembrana terendam banjir.
Kawasan yang kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan, salah satunya terjadi di sepanjang bantaran Sungai Samblong, Desa Air Kuning, Jembrana.
Penyebabnya, selain terjadinya pendangkalan, juga alur sungai yang kurang bagus dan berliku. Sehingga ketika debit air sungai meningkat, warga yang tinggal di dekat bantaran sungai terendam air akibat banyak air yang tertahan.
Mengantisipasi hal itu, warga Desa Air Kuning dan Kelurahan Sangkaragung bersama jajaran petugas dari TNI, BPPD Jembrana, serta ASN Pemerintah Kabupaten Jembrana, Sabtu (/12) menggelar gotong royong
Warga dibantu aparat ini bergotong royong membuat shortcut (jalan pintas) di sepanjang aliran Sungai Samblong.
Bahkan gotong royong untuk normalisasi Sungai Samblong, langsung dipimpin Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
Saat pelaksanaan gotong royong, Wabup Kembang langsung memberikan pengarahan dan pembagian tugas.
Sejumlah pohon yang menghambat lalu lintas air sunai diperintahkan untuk dipotong degan mengunakan alat berat milik pemerintah dan sewan sumbangan warga.
Menurut Kembang, kegiatan gotong royong antara warga dan pemerintah, ini diakui sudah sering dilakukan.
Dicontohkan, wujud kebersamaan warga dengan pemerintah salah satunya saat perbaikan tanggul Ijo Gading, tanggul subak di Sangkaragung, dan pembersihan alur sungai di Desa Kaliakah.
“Gotong royong ini merupakan keinginan masyarakat dan mereka juga tidak mungkin menunggu terlalu lama. Jangan sampai masyarakat berlarut – larut dalam musibah banjir,” imbuhnya.
Lebih lanjut, melalui kegiatan gotong royong, Kembang berharap agar musibah banjir yang sering menimpa warga tidak lagi terjadi.
“Astungkara, animo masyarakat sangat luar biasa. Ada warga yang menyumbang konsumsi, dan juga alat berat (eskavator). Tentu kami sangat mengapresiasi, dan mudah-mudahan dengan kegiatan normalisasi di Sungai Samblong ini, musibah banjir tidak lagi terjadi di daerah ini,” harap Kembang.
Sementara, Kepala Desa Air Kuning Samanhuri mengatakan, inisiatif pelaksanaan gotong royong berawal dari keluhan warga yang sering kebanjiran tiap musim hujan.
Selanjutnya, atas masukan warga, pihaknya langsung menggelar pertemuan dengan wakil bupati.
“Setelah melakukan negosiasi dengan pemilik tanah yang menjadi jalur air akhirnya disepakati diadakan gotong royong pembuatan shortcut sepanjang 75 meter,” terangnya.
Menurut Samanhuri, ada sekitar 50 rumah kerap terendam saat air naik.
Untuk itu, guna mengantisipasi musibah terulang, warga kemudian bersepakat menggelar gotong royong normalisasi sungai.
“Tentu kami sangat senang, apalagi respon Pak Wakil (Wabup Jembrana) sangat cepat,”tukasnya. (rba)