SINGARAJA – Ribuan ibu-ibu penari Rejang Renteng massal pada Sabtu (30/3) mendatang, mulai melakukan persiapan.
1.250 penari dari tiga kecamatan di Buleleng, Minggu (24/3) melakukan gladi di sepanjang Jalan Ngurah Rai dengan diawasi peneliti sekaligus pegiat tari Rejang Renteng, Ida Ayu Made Diastini.
Seribuan lebih penari dari 26 desa aatau kelurahan itu berada dalam jarak hampir 300 meter.
Para ibu-ibu sudah berdiri dari depan Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) Singaraja, sampai ke depan Eks Hardys Grosir Singaraja. Mereka melakukan gladi sejak pukul 07.30 pagi hingga pukl 09.00 pagi.
Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, gladi itu sengaja dilakukan kemarin agar bertepatan dengan car free day.
Saat gladi itu, dirinya sekaligus menata formasi dan lokasi para penari akan pentas pada Sabtu mendatang.
“Kesempatannya hanya hari ini, pas car free day. Setelah itu kan tidak bisa lagi gladi di jalan ini. Kebetulan kami dapat lokasi pas dekat taman kota. Jadi sekalian atur formasi juga,” kata Dody.
Sementara itu Peneliti Tari Rejang Renteng Ida Ayu Made Diastini mengatakan, para penari harus benar-benar memperhatikan suara gong.
Sebab iring-iringan gong pada tari rejang renteng, sudah selaras dengan gerakan.
Sehingga suara-suara gamelan pun menjadi patokan tersendiri dalam melakukan gerakan.
Ia mengingatkan agar tarian tersebut dibawakan dengan benar.
“Rejang renteng ini tari wali, jadi yang penting itu gerakannya benar, sesuai pakem. Beda dengan balih-balihan, parameternya bagus atau tidak. Bagi saya, tidak masalah gerakannya kurang bagus, yang penting gerakan itu benar,” kata Dayu Diastini.
Selain Kecamatan Buleleng, gladi rejang renteng juga dilakukan di Kecamatan Seririt, Kecamatan Gerokgak, serta Kecamatan Busungbiu.
Untuk di Kecamatan Seririt, gladi dipusatkan di Lapangan Umum Seririt. Sedangkan di Kecamatan Gerokgak, gladi dilakukan di areal Bendungan Gerokgak. Sedangkan di Kecamatan Busungbiu, latihan dilakukan di depan Kantor Camat Busungbiu