SINGARAJA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng berharap Saluran Penyediaan Air Minum (SPAM) Sanih bisa beroperasi tahun ini.
Meski sudah tuntas dikerjakan beberapa tahun lalu, hingga kini SPAM Sanih belum bisa beroperasi secara penuh.
SPAM Sanih sendiri dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sejak 2015 lalu.
Pembuatan SPAM Sanih diharapkan bisa mengatasi masalah krisis air bersih yang terjadi di Kecamatan Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula.
Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, SPAM Sanih memang ditargetkan bisa beroperasi tahun ini.
Pihaknya masih berkoordinasi secara intens dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida selaku pemilik aset. Sebab sebelum dioperasikan, harus ada kejelasan soal pelimpahan operasional.
“Harapan kami sih memang agar bisa beroperasi tahun ini. Untuk tahap awal mungkin di wilayah Desa Bungkulan dan Kubutambahan dulu. Mungkin bisa ada seribu sambungan rumah di kedua desa itu,” kata Lestariana.
Menurutnya kedua desa itu memang menjadi prioritas awal, sebab saluran pipa induk sudah terhubung dengan jaringan distribusi air.
Apabila operasional telah dilimpahkan pada pemerintah daerah, maka PDAM akan segera memasang pipa untuk sambungan rumah.
Sementara untuk wilayah lain di Buleleng Timur, Lestariana mengatakan jaringan distribusi kini masih dikerjakan secara bertahap.
“Untuk desa-desa lainnya, nanti jaringannya akan masuk secara bertahap. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa,” imbuhnya.
Asal tahu saja SPAM Sanih dibangun secara bertahap sejak 2015 lalu. SPAM Sanih diproyeksikan menghasilkan air baku sebanyak 125 liter per detik.
Debit sebesar itu, diyakini bisa digunakan untuk melayani 10r ibu kepala keluarga.