26.7 C
Jakarta
14 Desember 2024, 22:01 PM WIB

Lepas Jabatan Kapolresta Denpasar, Ini Prestasi Menonjol Kombes Ruddi

DENPASAR-Pucuk pimpinan Polresta Denpasar resmi berganti.

 

Kepala Polresta Denpasar yang lama Kombes Pol Ruddi Setiawan telah resmi menyerahkan jabatannya kepada AKBP Jansen Avitus Panjaitan.

 

Selepas menjadi kapolresta selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan atau 15 bulan, Ruddi dipromosi ke pusat sebagai Penyidik Tingkat Pidana Madya Tik II Bareskrim Mabes Polri.

 

 

Serah terima jabatan ini digelar di gedung PRG Polda Bali, Selasa (3/3). 

 

Lantas apa saja prestasi menonjol dalam pengungkapan kasus selama menjabat sebagai kapolresta?

 

Sesuai catatan,  perwira polisi dengan melati tiga di pundak ini memiliki beberapa prestasi gemilang.

 

Selain mengungkap banyak kasus narkoba dengan barang bukti puluhan kilo.

 

Yang paling mentereng bukan hanya menggerebek lapas dan membantar Willy mantas bos Akasaka, namun juga baru-baru ini, Ruddi menangkap dua orang WNA Rusia yang menanam ganja dengan sistem hidroponik di rumah kontrakan mereka di Jimbaran, Badung.

 

Dari penggerebekan itu, ratusan batang ganja kering dan bibit ganja diamankan. Lebih dari 700 gram ganja siap edar juga diamankan.

 

Kasus yang paling menonjol lainnya adalah penangkapan pelaku perampokan money changer yang dilakukan lima orang WNA Rusia di Benoa, Nusa Dua, Badung.

 

 

“Kasus besar yang bisa kami ungkap adalah kasus perampokan money changer itu. Selain itu banyak kasus lain seperti kasus sabhu dan ganja. Mayoritas di zaman saya yang terungkap dalam jumlah banyak adalah kasus narkoba.  Yang terakhir yang tanaman ganja itu yang pelakunya orang Rusia,” terangnya di Denpasar, Selasa (3/3).

 

Meski berhasil mengungkap banyak kasus besar, Ruddi tidak mengelak bahwa dirinya memiliki beberapa tunggakan kasus. 

 

Setidaknya ada dua tunggakan kasus yang belum terungkap.

Seperti kasus pembunuhan ibu rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya sendiri di Jalan  Waribang, Denpasar Timur, Desember 2019 lalu.

 

Korban bernama Ni Ketut Raning Suartini tewas di atas ranjang dengan luka tusukan di perut. Hingga kini pelakunya belum tertangkap.

 

Selain itu ada juga kasus tabrak lari menimpa seorang mahasiswa asal Sumba, NTT berinisial MJB. Kejadian itu terjadi pada Mei 2019 lalu.

 

Polisi belum berhasil mengungkap siapa sopir mobil pikap yang menabrak korban. 

 

“Itu dua tunggakan kasus saya. Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat serta instansi terkait yang membantu tugas saya selama saya bertugas selama 1 tahun tiga bulan. Selama ini saya juga berhasil menekan angka premanisme.

 

Saya minta untuk Kapolresta baru nanti, kalau ada premanisme tolong ditangkap dan dirantai saja,” tegas Ruddi. 

DENPASAR-Pucuk pimpinan Polresta Denpasar resmi berganti.

 

Kepala Polresta Denpasar yang lama Kombes Pol Ruddi Setiawan telah resmi menyerahkan jabatannya kepada AKBP Jansen Avitus Panjaitan.

 

Selepas menjadi kapolresta selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan atau 15 bulan, Ruddi dipromosi ke pusat sebagai Penyidik Tingkat Pidana Madya Tik II Bareskrim Mabes Polri.

 

 

Serah terima jabatan ini digelar di gedung PRG Polda Bali, Selasa (3/3). 

 

Lantas apa saja prestasi menonjol dalam pengungkapan kasus selama menjabat sebagai kapolresta?

 

Sesuai catatan,  perwira polisi dengan melati tiga di pundak ini memiliki beberapa prestasi gemilang.

 

Selain mengungkap banyak kasus narkoba dengan barang bukti puluhan kilo.

 

Yang paling mentereng bukan hanya menggerebek lapas dan membantar Willy mantas bos Akasaka, namun juga baru-baru ini, Ruddi menangkap dua orang WNA Rusia yang menanam ganja dengan sistem hidroponik di rumah kontrakan mereka di Jimbaran, Badung.

 

Dari penggerebekan itu, ratusan batang ganja kering dan bibit ganja diamankan. Lebih dari 700 gram ganja siap edar juga diamankan.

 

Kasus yang paling menonjol lainnya adalah penangkapan pelaku perampokan money changer yang dilakukan lima orang WNA Rusia di Benoa, Nusa Dua, Badung.

 

 

“Kasus besar yang bisa kami ungkap adalah kasus perampokan money changer itu. Selain itu banyak kasus lain seperti kasus sabhu dan ganja. Mayoritas di zaman saya yang terungkap dalam jumlah banyak adalah kasus narkoba.  Yang terakhir yang tanaman ganja itu yang pelakunya orang Rusia,” terangnya di Denpasar, Selasa (3/3).

 

Meski berhasil mengungkap banyak kasus besar, Ruddi tidak mengelak bahwa dirinya memiliki beberapa tunggakan kasus. 

 

Setidaknya ada dua tunggakan kasus yang belum terungkap.

Seperti kasus pembunuhan ibu rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya sendiri di Jalan  Waribang, Denpasar Timur, Desember 2019 lalu.

 

Korban bernama Ni Ketut Raning Suartini tewas di atas ranjang dengan luka tusukan di perut. Hingga kini pelakunya belum tertangkap.

 

Selain itu ada juga kasus tabrak lari menimpa seorang mahasiswa asal Sumba, NTT berinisial MJB. Kejadian itu terjadi pada Mei 2019 lalu.

 

Polisi belum berhasil mengungkap siapa sopir mobil pikap yang menabrak korban. 

 

“Itu dua tunggakan kasus saya. Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat serta instansi terkait yang membantu tugas saya selama saya bertugas selama 1 tahun tiga bulan. Selama ini saya juga berhasil menekan angka premanisme.

 

Saya minta untuk Kapolresta baru nanti, kalau ada premanisme tolong ditangkap dan dirantai saja,” tegas Ruddi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/