33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:50 PM WIB

KSOP Padangbai Operasikan Dermaga Tanah Ampo, Perbekel Ulakan Curhat

AMLAPURA – Perbekel Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, I Ketut Sumendra curhat terkait minimnya komunikasi pihak KSOP Padangbai yang kembali mengoperasikan Dermaga Tanah Ampo.

Sebagai Perbekel, ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam rapat koordinasi terkait difungsikannya kembali dermaga Tanah Ampo yang kini menjadi uji coba kapal penumpang.  

Semendra menuturkan, dirinya tidak mengetahui sama sekali aktivitas di Pelabuhan Tanah Ampo.

Padahal sebagai pejabat utama di Desa Ulakan yang membawahi wilayah Tanah Ampo, seharusnya dia selalu dilibatkan dalam hal rapat koordinasi dan komunikasi.

“Pernah rapat sekali di Kantor Camat. Itupun membahas penanganan covid-19 waktu itu. Karena selama ini yang sering diajak rapat itu

Bendesa Adat Tanah Ampo. Kalau saya tidak pernah dilibatkan soal membahas operasional dermaga,” ujar Sumendra.

Namun, dia tidak menampik, salah seorang dari pihak perusahaan kapal Mutiara Ferindo VII sempat mencari surat domisili ke kantor desa Ulakan sebagai syarat administrasi.

“Saya buatkan suratnya. Saya pikir setelah beroperasi ada follow up ke desa, ternyata tidak ada. Saat rapat juga tidak dikasih tahu,” kata Sumendra.

Terkait hal ini, Kepala KSOP Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengungkapkan, pihak KSOP Padangbai mengadakan rapat terkait dengan operasional Dermaga Tanah Ampo baru berlangsung dua kali.

Dia mengakui, saat rapat pertama yang melibatkan Camat Manggis dan juga Bendesa Adat Tanah Ampo itu, Perbekel Desa Ulakan tidak diundang lantaran kelupaan.

“Karena kelewat saat itu. Setelah itu kami sampaikan permintaan maaf dan Perbekel bilang tidak apa-apa.

Selanjutnya di rapat kedua kami undang. Kan memang baru dua kali rapatnya. Nanti kalau ada rapat lagi pasti kami libatkan,” tandasnya. 

AMLAPURA – Perbekel Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, I Ketut Sumendra curhat terkait minimnya komunikasi pihak KSOP Padangbai yang kembali mengoperasikan Dermaga Tanah Ampo.

Sebagai Perbekel, ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam rapat koordinasi terkait difungsikannya kembali dermaga Tanah Ampo yang kini menjadi uji coba kapal penumpang.  

Semendra menuturkan, dirinya tidak mengetahui sama sekali aktivitas di Pelabuhan Tanah Ampo.

Padahal sebagai pejabat utama di Desa Ulakan yang membawahi wilayah Tanah Ampo, seharusnya dia selalu dilibatkan dalam hal rapat koordinasi dan komunikasi.

“Pernah rapat sekali di Kantor Camat. Itupun membahas penanganan covid-19 waktu itu. Karena selama ini yang sering diajak rapat itu

Bendesa Adat Tanah Ampo. Kalau saya tidak pernah dilibatkan soal membahas operasional dermaga,” ujar Sumendra.

Namun, dia tidak menampik, salah seorang dari pihak perusahaan kapal Mutiara Ferindo VII sempat mencari surat domisili ke kantor desa Ulakan sebagai syarat administrasi.

“Saya buatkan suratnya. Saya pikir setelah beroperasi ada follow up ke desa, ternyata tidak ada. Saat rapat juga tidak dikasih tahu,” kata Sumendra.

Terkait hal ini, Kepala KSOP Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengungkapkan, pihak KSOP Padangbai mengadakan rapat terkait dengan operasional Dermaga Tanah Ampo baru berlangsung dua kali.

Dia mengakui, saat rapat pertama yang melibatkan Camat Manggis dan juga Bendesa Adat Tanah Ampo itu, Perbekel Desa Ulakan tidak diundang lantaran kelupaan.

“Karena kelewat saat itu. Setelah itu kami sampaikan permintaan maaf dan Perbekel bilang tidak apa-apa.

Selanjutnya di rapat kedua kami undang. Kan memang baru dua kali rapatnya. Nanti kalau ada rapat lagi pasti kami libatkan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/