SINGARAJA– Umat muslim yang bernaung di bawah organisasi Muhammadiyah, menggelar Salat Idul Adha lebih awal. Di Kabupaten Buleleng, Salat Idul Adha bagi Muhammadiyah dipusatkan di Pelabuhan Tua Buleleng.
Sejak pukul 06.30 pagi, ribuan umat muslim mulai memadati areal pelabuhan. Mereka mulai melaksanakan salat pada pukul 07.00 pagi. Setelah melaksanakan salat, umat kemudian mendengarkan khotbah. Proses ibadah baru berakhir pada pukul 07.45 pagi.
Pengurus Pusat Muhammadiyah memang menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu (9/7). Penetapan itu sesuai dengan maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1433 Hijriah.
Kendati lebih awal dari waktu yang ditetapkan Kementerian Agama, umat tetap beribadah dengan khidmat. Pengaman internal dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan pihak kepolisian ikut menjaga keamanan dan alur lalu lintas.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Buleleng, H. Imam Syafii mengungkapkan, sesuai dengan maklumat, Salat Idul Adha jatuh pada Sabtu kemarin. Ia mengungkapkan, pengurus pusat juga menekankan agar umat tetap menjaga solidaritas, kerukunan, dan kepedulian terhadap umat.
“Muhammadiyah harus hadir di tempat orang yang sakit, tidak punya makan, dan tidak mampu. Jadi umat harus mengambil refleksi pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam suasana pandemi ini, masih banyak saudara kita dalam kondisi kekurangan dan umat harus hadir menguatkan mereka,” kata Imam.
Lebih lanjut Imam mengungkapkan, pada hari raya Idul Adha tahun ini, umat juga tetap dianjurkan berkurban. Ia menjelaskan, ibadah kurban dalam Islam masuk dalam sunnah muakad. Artinya kurban dianjurkan bagi orang yang mampu berkurban. Hal itu juga dapat membantu berbagi kenikmatan hari raya pada umat yang tidak mampu.
Tahun ini, PD Muhammadiyah Kabupaten Buleleng akan menyembelih 4 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Proses penyembelihan akan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Desa Panji Anom. Selanjutnya panitia kurban akan mendistribusikan daging kepada umat yang berhak. Diantaranya orang yang berkurban dan keluarganya, kerabat dan tetangga sekitar, serta golongan fakir miskin. (eps)