31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:07 AM WIB

Air Pasang, Pantai Gilimanuk Diserbu Sampah Kiriman

NEGARA – Pasangnya air laut yang terjadi Senin siang (1/4) membuat Pantai di Gilimanuk kotor.

 

Sebab, air pasang tersebut membawa sampah kiriman yang kemudian terdampar di pantai di Gilimanuk.

 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sampah kiriman tersebut menumpuk mulai dari Pantai Samiana sampai ke Pantai Penginuman.

 

Sampah kiriman tersebut selain sampah rumah tangga, bekas bungkus makanan maupun minuman juga ranting dan dahan pohon.

 

Tumpukan sampah kiriman itu membuat jorok karena menutupi sepanjang pantai.

 

Bahkan sampah kiriman yang amsih mengapung terlihat seperti pulau karena saking banyaknya. Menumpuknya sampah kiriman itu membuat jorok pemandangan di pantai berpasir hitam itu.

 

“Sampah kiriman itu datang menjelang siang. Malam kemarin saya mancing belum ada sampah,” ujar salah seorang warga.

 

Tumpukan sampah kiriman yang mengotori pantai itu di sisi lain juga menjadi berkah bagi warga yang tinggal di pesisir Gilimanuk.

 

Potongan kayu, ranting dan dahan yang sangat banyak diambil untuk kayu bakar.

 

Selain orang tua, anak-anak juga ikut mengumpulkan kayu-kayu itu. Kayu-kayu tersebut sementara ditaruh di tanggul pengaman pantai agar kering.

 

“Kayu-kayu itu datang dari hutan yang hanyut melalui sungai. Lumayan sangat banyak dan bisa

dijadikan kayu bakar,”ujar Ahmad, sambil mengumpulkan kayu yang dipungutnya di pantai.

 

Selain kayu yang diambil untuk kayu bakar, warga juga mengambil barang bekas atau rongsokan seperti botol bekas air mineral,atau minuman kaleng yang bisa dijual.mereka yang mengumpulkan barang rongsokan itu juga cukup banyak. “Lumayan untuk tambahan penghasilan,” ujar warga lainya.

 

Sementara itu Kaling Penginuman Moh. Ikrom mengatakan, sampah kiriman yang jumlahnya ratusan kubik itu memang baru datang menjelang siang.

 

“Paginya saya sempat jalan-jalan ke pantai belum ada sampah. Namun saat air pasang siang ini sampah datang,” ungkapnya. Pantai Penginuman terutama di teluk belakang monumen pertempuran lintas laut memang menjadi langganan sampah kiriman terutama saat musim hujan.

 

“Kalau musim hujan sampah kririman pasti menumpuk di sini. Lalu saat musim kemarau pantai ini bersih. Kalau sampah organik dan sampah plastik yang bisa diambil tidak masalah. Yang jadi masalah adalah sampah plastik yang kecil-kecil seperti bungkus deterjen atau kantong plastik,” tukasnya.

NEGARA – Pasangnya air laut yang terjadi Senin siang (1/4) membuat Pantai di Gilimanuk kotor.

 

Sebab, air pasang tersebut membawa sampah kiriman yang kemudian terdampar di pantai di Gilimanuk.

 

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sampah kiriman tersebut menumpuk mulai dari Pantai Samiana sampai ke Pantai Penginuman.

 

Sampah kiriman tersebut selain sampah rumah tangga, bekas bungkus makanan maupun minuman juga ranting dan dahan pohon.

 

Tumpukan sampah kiriman itu membuat jorok karena menutupi sepanjang pantai.

 

Bahkan sampah kiriman yang amsih mengapung terlihat seperti pulau karena saking banyaknya. Menumpuknya sampah kiriman itu membuat jorok pemandangan di pantai berpasir hitam itu.

 

“Sampah kiriman itu datang menjelang siang. Malam kemarin saya mancing belum ada sampah,” ujar salah seorang warga.

 

Tumpukan sampah kiriman yang mengotori pantai itu di sisi lain juga menjadi berkah bagi warga yang tinggal di pesisir Gilimanuk.

 

Potongan kayu, ranting dan dahan yang sangat banyak diambil untuk kayu bakar.

 

Selain orang tua, anak-anak juga ikut mengumpulkan kayu-kayu itu. Kayu-kayu tersebut sementara ditaruh di tanggul pengaman pantai agar kering.

 

“Kayu-kayu itu datang dari hutan yang hanyut melalui sungai. Lumayan sangat banyak dan bisa

dijadikan kayu bakar,”ujar Ahmad, sambil mengumpulkan kayu yang dipungutnya di pantai.

 

Selain kayu yang diambil untuk kayu bakar, warga juga mengambil barang bekas atau rongsokan seperti botol bekas air mineral,atau minuman kaleng yang bisa dijual.mereka yang mengumpulkan barang rongsokan itu juga cukup banyak. “Lumayan untuk tambahan penghasilan,” ujar warga lainya.

 

Sementara itu Kaling Penginuman Moh. Ikrom mengatakan, sampah kiriman yang jumlahnya ratusan kubik itu memang baru datang menjelang siang.

 

“Paginya saya sempat jalan-jalan ke pantai belum ada sampah. Namun saat air pasang siang ini sampah datang,” ungkapnya. Pantai Penginuman terutama di teluk belakang monumen pertempuran lintas laut memang menjadi langganan sampah kiriman terutama saat musim hujan.

 

“Kalau musim hujan sampah kririman pasti menumpuk di sini. Lalu saat musim kemarau pantai ini bersih. Kalau sampah organik dan sampah plastik yang bisa diambil tidak masalah. Yang jadi masalah adalah sampah plastik yang kecil-kecil seperti bungkus deterjen atau kantong plastik,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/