SEMARAPURA– Kelompok Swadaya Masyarakat TPS 3R Dharma Winangun Desa Tangkas menampilkan teatrikal dengan tema “Recycling” di depan Monumen Puputan Klungkung, Rabu (1/5).
Teatrikal yang menampilkan barong dan rangda berbahan sampah plastik, koran dan jenis sampah lainnya ini memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah.
Ketut Darmawan selaku penggagas cerita menuturkan, dalam pementasan tersebut diilustrasikan betapa bahayanya membuang sampah sembarangan.
Seperti dapat menyebabkan cepatnya berkembang biaknya nyamuk dan lalat yang sudah barang tentu dapat menyebarkan penyakit, seperti demam berdarah, dan diare.
Sehingga salah seorang masyarakat mengajak anak-anak dan warga untuk kembali membersihkan lingkungan dari sampah dan melakukan daur ulang sampah.
“Dari melakukan daur ulang sampah ini kemudian diketahui dapat memiliki nilai ekonomi dan seni,” ujarnya.
Seperti barong dan rangda pada teatrikal tersebut yang terbuat dari sampah plastik, koran dan sampah lainnya.
Sampah-sampah yang diperoleh dari sejumlah lokasi di Kabupaten Klungkung itu dikumpulkan dan dibentuk menjadi barong, rangda dan gapura dalam waktu satu bulan.
Adapun sampah plastik untuk barong dan gapura berasal dari kemasan mie, kopi, makan ringan. Rangda dibuatkan dari sampah batok kelapa, kelapa kering, daun ental yang dirangkai.
“Melalui teatrikal ini kami ingin mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah dan mengajak mereka untuk melakukan inovasi dalam mendaur ulang sampah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi,” katanya.
Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengapresiasi penampilan teatrikal tersebut. Menurutnya dengan penampilan teatrikal ini diharapkan dapat menggugah masyarakat Klungkung untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Dengan inovasi TOSS yang sudah diterapkan dibeberapa Desa di Kabupaten Klungkung diharapkan bisa menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kabupaten Klungkung maupun di Indonesia.