27.4 C
Jakarta
10 Desember 2024, 8:52 AM WIB

Mendadak Dites Urine Usai Rapat, Begini Reaksi Pejabat di Buleleng..

SINGARAJA – Sejumlah pejabat yang tengah membahas Rancangan APBD 2019, mendadak diminta menjalani test urine.

 Test urine itu dilakukan di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Buleleng, sekitar pukul 12.30, Kamis (1/11) siang.

Total ada sembilan orang pejabat yang diminta menyerahkan sampel urinenya.

Mereka adalah Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Verdy De Irawan, Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka, Wakil Ketua DPRD Buleleng I Made Adi Purnawijaya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Putu Karuna, Dirut BPR Buleleng 45 Komang Suarjaya, Kepala Dinas Pertanian Nyoman Genep, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ketut Suparta Wijaya, Kepala Dinas Perhubungan Gede Gunawan AP, dan Kabid Anggaran Badan Keuangan Daerah Dewa Putu Banjar.

Tes urine itu bermula saat para pejabat itu merancang anggaran APBD 2019 di Ruang Rapat Pimpinan.

Dalam pembahasan itu kebetulan hadir pula Dandim Buleleng serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng AKBP Gede Astawa.

Tiba-tiba, para pejabat yang hadir diminta memberikan sampel urine dan dilakukan rapid test. Hasilnya, seluruh sampel negative.

“Ya ini spontan saja tadi. Kebetulan kita bahas Rancangan APBD, pak Kepala BNN hadir, akhirnya tercetus biar yang hadir ini test urine saja. Sekalian kita kasih contoh sebagai panutan di masyarakat. Hasilnya bisa lihat sendiri,”kata Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka.

Puspaka menyatakan test urine itu merupakan komitmen pemerintah mencegah penyalahgunaan narkotika, di lingkup pemerintahan. Apabila instansi pemerintahan telah bersih dari narkotika, otomatis masyarakat diyakini bisa dicegah dari penyalahgunaan narkotika.

Sekkab Puspaka juga mengaku akan memberikan dukungan yang lebih optimal bagi BNN tahun depan. Terutama dukungan anggaran, sarana dan prasarana, termasuk dukungan pegawai yang bertugas di sekretariat BNNK Buleleng.

Sementara itu Kepala BNNK Buleleng AKBP Gede Astawa mengatakan test urine itu merupakan upaya BNN melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkotika.

Test urine yang dilakukan kemarin juga menjadi contoh dan pembelajaran di instansi pemerintahan, militer, maupun instansi dewan, agar bersih dari narkotika. 

SINGARAJA – Sejumlah pejabat yang tengah membahas Rancangan APBD 2019, mendadak diminta menjalani test urine.

 Test urine itu dilakukan di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Buleleng, sekitar pukul 12.30, Kamis (1/11) siang.

Total ada sembilan orang pejabat yang diminta menyerahkan sampel urinenya.

Mereka adalah Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Verdy De Irawan, Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka, Wakil Ketua DPRD Buleleng I Made Adi Purnawijaya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Putu Karuna, Dirut BPR Buleleng 45 Komang Suarjaya, Kepala Dinas Pertanian Nyoman Genep, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ketut Suparta Wijaya, Kepala Dinas Perhubungan Gede Gunawan AP, dan Kabid Anggaran Badan Keuangan Daerah Dewa Putu Banjar.

Tes urine itu bermula saat para pejabat itu merancang anggaran APBD 2019 di Ruang Rapat Pimpinan.

Dalam pembahasan itu kebetulan hadir pula Dandim Buleleng serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng AKBP Gede Astawa.

Tiba-tiba, para pejabat yang hadir diminta memberikan sampel urine dan dilakukan rapid test. Hasilnya, seluruh sampel negative.

“Ya ini spontan saja tadi. Kebetulan kita bahas Rancangan APBD, pak Kepala BNN hadir, akhirnya tercetus biar yang hadir ini test urine saja. Sekalian kita kasih contoh sebagai panutan di masyarakat. Hasilnya bisa lihat sendiri,”kata Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka.

Puspaka menyatakan test urine itu merupakan komitmen pemerintah mencegah penyalahgunaan narkotika, di lingkup pemerintahan. Apabila instansi pemerintahan telah bersih dari narkotika, otomatis masyarakat diyakini bisa dicegah dari penyalahgunaan narkotika.

Sekkab Puspaka juga mengaku akan memberikan dukungan yang lebih optimal bagi BNN tahun depan. Terutama dukungan anggaran, sarana dan prasarana, termasuk dukungan pegawai yang bertugas di sekretariat BNNK Buleleng.

Sementara itu Kepala BNNK Buleleng AKBP Gede Astawa mengatakan test urine itu merupakan upaya BNN melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkotika.

Test urine yang dilakukan kemarin juga menjadi contoh dan pembelajaran di instansi pemerintahan, militer, maupun instansi dewan, agar bersih dari narkotika. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/