29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:57 AM WIB

Kesal Air Terus Ngadat, Warga Luwus Geruduk PDAM Tabanan

TABANAN – Lagi-lagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tabanan mengeluhkan lambannya pelayanan PDAM Tabanan di wilayah Luwus.

Akibatnya, sekitar 30 warga desa Luwus yahg terdiri dari banjar Luwus dan banjar Belah menggelar aksi dengan menggeruduk kantor PDAM Tabanan unit Baturiti kemarin.

Aksi yang digelar sejak pukul 07.30 hingga 10.30 tersebut dilakukan untuk mendengar secara langsung terkait penjelasan pihak PDAM terkait permasalahan air yang membelit sejak beberapa hari terakhir.

Perbekel Luwus, I Nyoman Gede Oka Giri Antara yang juga hadir dalam acara proses mediasi itu, menuturkan warganya tersebut mempertanyakan kondisi air mati yang terjadi sejak tiga hari belakangan.

Sebelum mati total, kondisi air di wilayah Luwus juga sering ngadat. “Hidupnya hanya jam-jam tertentu saja. Kadang pukul 02.00 pagi kricik-kricik aja,” ucapnya.

Kekesalan warga ini dipicu lantaran tidak ada komunikasi dan juga pemberitahuan dari pihak PDAM kepada masyarakat Luwus yang menjadi pelanggan PDAM yang memantik kekesalan warganya.

“Kebetulan saya ini baru menjabat kepala desa Luwus sejak awal Januari kemarin. Saya tidak tau di kantor apakah ada pemberitahuan dari pihak PDAM. Tapi dari informasi memang tidak pemberitahuan apapun terkait permasalahan air ini,” bebernya.

Ia pun sangat menyayangkan sikap PDAM Tabanan unit Baturiti tidka memberikan penjelasan apapun kepada warga melalui desa atau lainnya.

“Mestinya kalau memang ada gangguan, ada pemberitahuan, kami kan gaktau kendala teknisnya apa,” ucapnya ketus.

Diakui Oka, permasalahan air di wilayah Luwus kerap terjadi. Selain aliran air ngadat, beberapa kali juga terjadi mati total selama 24 jam.

Kekesalan warga ini menurutnya wajar mengingat mereka pelanggan yang membayar tiap bulannya. “Terkadang angin saja yang keluar, meteran tetap jalan. Ini kan rugi,” ucap Oka.

Dari hasil pertemun itu, pihak PDAM unit Baturiti menyampaikan, gangguan yang dialami lantaran ada sumbatan gelas pada bagian pipa yang ada di banjar Luwis.

“Kami juga saksikan bersama tadi melihat pipa yang tersumbat. Katanya baru diketahui penyebabnya. Sekarang sudah hidup, tapi debitnya masih kecil,” ujarnya perbekel yang baru menjabat sejak 1 Januari 2020 ini.

Dia berharap ke depan ada komunikasi dari pihak PDAM kepada para pelanggan ketika terjadi permasalahan. Dia juga meminta kepada pihak PDAM untuk meningkatkan pelayanan.

Terlebih ketika terjadi permasalahan untuk sesegera mungkin disikapi. “Pelanggan kan bukan mendapatkan air gratisan, mereka membayar.

Ya ketika dalam kondisi bermasalah atau yang keluar cuma angin saja, PDAM bisa memberikan kebijakan dari segi pembayarannya. Yang terpenting pelayanan di tingkatkan agar pelanggan tidak kecewa,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Unit PDAM Baturiti Ida Bagus Sumarjaya Wirata mengaku sudah melakukan klarifikasi melalui stafnya saat proses mediasi berlangsung.

Dia mengakui, ada kerusakan pada jaringan pipa yang membuat air tersendat. Kerusakan terjadi pada jaringan pipa tiga yang berlokasi di banjar Abian Luang, Pacung Baturiti akibat longosor yang terjadi dua hari lalu.

Akibat kerusakan itu, diakuinya berdampak pada pendistribusian air yang tidak lancar. “Rawan longsor di sana. Tapi sudah diperbaiki oleh tim teknis dan sudah selesai tadi,” katanya.

Sementara disinggung soal distribusi air yang tidak lancar dan sudah berlangsung lama, pihaknya beralasan, kalaubwilayah Baturiti merupakan wilayah rawan longsor dan kerap menimpa jaringan pipa PDAM.

“Memang sering tersendat di jam-jam tertentu. Baturiti itu menjadi wilayah konsen dalam menyikapi permasalahan air karena pendistribusian

air khususnya wilayah Baturiti ini agak bermasalah. Kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan melakukan upaya-upaya perbaikan,” tandasnya.

Berdasar data yang didapat Jawa Pos Radar Bali, jumlah pelanggan PDAM Unit Baturiti untuk banjar Luwus dan banjar Belah mempunyai pelanggan sebanyak 427 pelanggan. 

TABANAN – Lagi-lagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tabanan mengeluhkan lambannya pelayanan PDAM Tabanan di wilayah Luwus.

Akibatnya, sekitar 30 warga desa Luwus yahg terdiri dari banjar Luwus dan banjar Belah menggelar aksi dengan menggeruduk kantor PDAM Tabanan unit Baturiti kemarin.

Aksi yang digelar sejak pukul 07.30 hingga 10.30 tersebut dilakukan untuk mendengar secara langsung terkait penjelasan pihak PDAM terkait permasalahan air yang membelit sejak beberapa hari terakhir.

Perbekel Luwus, I Nyoman Gede Oka Giri Antara yang juga hadir dalam acara proses mediasi itu, menuturkan warganya tersebut mempertanyakan kondisi air mati yang terjadi sejak tiga hari belakangan.

Sebelum mati total, kondisi air di wilayah Luwus juga sering ngadat. “Hidupnya hanya jam-jam tertentu saja. Kadang pukul 02.00 pagi kricik-kricik aja,” ucapnya.

Kekesalan warga ini dipicu lantaran tidak ada komunikasi dan juga pemberitahuan dari pihak PDAM kepada masyarakat Luwus yang menjadi pelanggan PDAM yang memantik kekesalan warganya.

“Kebetulan saya ini baru menjabat kepala desa Luwus sejak awal Januari kemarin. Saya tidak tau di kantor apakah ada pemberitahuan dari pihak PDAM. Tapi dari informasi memang tidak pemberitahuan apapun terkait permasalahan air ini,” bebernya.

Ia pun sangat menyayangkan sikap PDAM Tabanan unit Baturiti tidka memberikan penjelasan apapun kepada warga melalui desa atau lainnya.

“Mestinya kalau memang ada gangguan, ada pemberitahuan, kami kan gaktau kendala teknisnya apa,” ucapnya ketus.

Diakui Oka, permasalahan air di wilayah Luwus kerap terjadi. Selain aliran air ngadat, beberapa kali juga terjadi mati total selama 24 jam.

Kekesalan warga ini menurutnya wajar mengingat mereka pelanggan yang membayar tiap bulannya. “Terkadang angin saja yang keluar, meteran tetap jalan. Ini kan rugi,” ucap Oka.

Dari hasil pertemun itu, pihak PDAM unit Baturiti menyampaikan, gangguan yang dialami lantaran ada sumbatan gelas pada bagian pipa yang ada di banjar Luwis.

“Kami juga saksikan bersama tadi melihat pipa yang tersumbat. Katanya baru diketahui penyebabnya. Sekarang sudah hidup, tapi debitnya masih kecil,” ujarnya perbekel yang baru menjabat sejak 1 Januari 2020 ini.

Dia berharap ke depan ada komunikasi dari pihak PDAM kepada para pelanggan ketika terjadi permasalahan. Dia juga meminta kepada pihak PDAM untuk meningkatkan pelayanan.

Terlebih ketika terjadi permasalahan untuk sesegera mungkin disikapi. “Pelanggan kan bukan mendapatkan air gratisan, mereka membayar.

Ya ketika dalam kondisi bermasalah atau yang keluar cuma angin saja, PDAM bisa memberikan kebijakan dari segi pembayarannya. Yang terpenting pelayanan di tingkatkan agar pelanggan tidak kecewa,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Unit PDAM Baturiti Ida Bagus Sumarjaya Wirata mengaku sudah melakukan klarifikasi melalui stafnya saat proses mediasi berlangsung.

Dia mengakui, ada kerusakan pada jaringan pipa yang membuat air tersendat. Kerusakan terjadi pada jaringan pipa tiga yang berlokasi di banjar Abian Luang, Pacung Baturiti akibat longosor yang terjadi dua hari lalu.

Akibat kerusakan itu, diakuinya berdampak pada pendistribusian air yang tidak lancar. “Rawan longsor di sana. Tapi sudah diperbaiki oleh tim teknis dan sudah selesai tadi,” katanya.

Sementara disinggung soal distribusi air yang tidak lancar dan sudah berlangsung lama, pihaknya beralasan, kalaubwilayah Baturiti merupakan wilayah rawan longsor dan kerap menimpa jaringan pipa PDAM.

“Memang sering tersendat di jam-jam tertentu. Baturiti itu menjadi wilayah konsen dalam menyikapi permasalahan air karena pendistribusian

air khususnya wilayah Baturiti ini agak bermasalah. Kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan melakukan upaya-upaya perbaikan,” tandasnya.

Berdasar data yang didapat Jawa Pos Radar Bali, jumlah pelanggan PDAM Unit Baturiti untuk banjar Luwus dan banjar Belah mempunyai pelanggan sebanyak 427 pelanggan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/