NEGARA – Beredarnya video mesum yang diduga dilakukan pasangan pelajar SMK di Jembrana mengundang keprihatinan anggota DPRD Bumi Jegog.
Wakil rakyat tersebut meminta semua pihak mengontrol anak-anak remaja termasuk pemanfaatan teknologi berbasis smartphone.
“Kasus ini bukan sekali dua kali terjadi. Kalau kemudian keluar lagi kasus seperti ini, jelas ini sangat disayangkan,” ujar anggota Komisi A DPRD Jembrana I Ketut Sadwi Darmawan.
I Ketut Sadwi Darmawan mendesak, kepolisian, dan pemerintah daerah ikut turun tangan mengatasi problem sosial ini. Apalagi, kejadian ini seperti ini bisa mempengaruhi citra daerah.
Di luar itu, dia sangat menyayangkan, pengusaha hotel dan penginapan yang kerap menerima tamu tak diundang.
Karena hanya ingin mendapatkan uang yang banyak, mereka tak mau perduli dengan apa yang dilakukan para pemuda yang memesan kamar untuk short time.
“Seharusnya pengusaha penginapan atau hotel wajib juga memikirkan perkembangan moral remaja dengan lebih selektif menerima tamu hotel yang menyewa kamar.
Petugas hotel atau penginapan wajib meminta KTP tamu. Jika yang datang ke masih pelajar atau anak di bawah umur, ya seharusnya ditolak,” tegasnya.
Aparat terkait didorong untuk memberikan pembinaan kepada pengusaha hotel dan penginapan di Jembrana agar menerima tamu lebih selektif
dan mewajibkan mereka meminta fotocopy KTP kepada tamu yang datang serta mewajibkan melaporkan secara berkala.
Seperti diberitakan, video mesum yang diduga dilakukan oleh dua siswa di Jembrana itu mulai beredar sejak beberapa hari belakangan ini melalui media Whatsapp (WA).
Ada tiga bagian dari video mesum yang semuanya menampilkan adegan hubungan suami istri dengan durasi semuanya sekitar 20 menit.
Video mesum itu direkam dengan ponsel di dalam kamar di salah satu hotel di kawasan Delodberawah.
Pelaku yang perempuan diduga seorang siswa kelas XI di salah satu SMK di Jembrana. Sedangkan yang laki-laki juga diduga seorang siswa SMK yang merupakan pacar dari siswi tersebut.