TABANAN – Hanya bisa pasrah dan berdoa. Itulah yang dilakukan keluarga dari Dewa Gede Yoga Nata Kusuma, atlet Gateball Bali yang jadi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu.
Yang dilakukan kerabatnya di Banjar Tegal Ambengan, Dusun Sakeh, Sudimara, Tabanan, terus bersembahyang sembari berharap Dewa Yoga Nata Kusuma ditemukan selamat.
Sebagai catatan, pada gempa 7,4 SR yang menguncang Palu, Jumat (28/9) lalu, Dewa Yoga Nata Kusuma menginap di Hotel Roa-Roa yang runtuh itu.
“Saya sembahyang dulu ya,” kata ibu Dewa Yoga Nata Kusuma, Dewa Ayu Yayuk Ratna Dewi sembari memanggil anak keduanya Dewa Bagus Dwipa Nata Kusuma, 36 untuk menemani awak media.
Dewa Bagus adik dari Dewa Yoya menceritakan mengapa kakaknya Dewa Yoga ikut menjadi korban gempa bumi dan tsunami di Palu.
Dewa Yoga berangkat ke Palu bersama dua temanya lainnya untuk mengikuti pertandingan Gate Ball dalam peringatan Hut Kota Palu.
Mewakili Club Gate Ball Pekerjaan Umum (PU). Berangkat pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 dari perumahan dinas Pustu Mekayu, Lalang Linggah, Selemadeg Barat menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, transit di Makasar untuk menuju Palu.
Sebelum berangkat, Yoga sempat juga berpamitan dengan istrinya dan ketiga anaknya. “Keluarga mengetahui kabar Dewa Yoga
ikut menjadi korban gempa dari kedua rekannya. Karena saat kejadian Dewa Yoga menginap di hotel Roa-Roa, Palu dan Donggala,” ucap Dewa Bagus.
Dituturkan Dewa Bagus, mendengar kabar Palu dan Donggala terkena gempa bumi, bahkan hotel Roa-Roa mengalami keruntuhan, keluarga jelas panik dan harap-harap cemas.
Keluarga pun mencoba menghubungi Dewa Yoga via sambungan telepon. Tetapi hingga saat itu sambungan telepon kepada Dewa Yoga terputus.