27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:25 AM WIB

Mesin Jukung Mati, Terkatung Berjam-jam, Nasib Nelayan Pesinggahan…

SEMARAPURA – Seorang nelayan asal Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, I Wayan Simpen, 72 akhirnya bisa kembali berkumpul bersama keluarganya

setelah berhasil diselamatkan saat berada di atas jukungnya yang mengalami mati mesin, Minggu (3/6) kemarin.

Pada saat mengalami mati mesin, Simpen sedang berada di tengah laut dekat Nusa Lembongan.

Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada menuturkan, Simpen pada awalnya berangkat melaut menggunakan jukung, Minggu (3/6) sekitar pukul 04.00.

Sekitar pukul 08.00, Simpen sempat menghubungi anaknya, I Wayan Sumerta, 42 via telepon untuk memberi tahu bahwa Simpen berada di tengah laut dekat Nusa Lembongan dengan kondisi mesin jukung mati.

“Hingga pukul 13.00, Simpen belum juga kembali,” katanya. Sempat dilakukan upaya pencarian oleh dua orang rekannya, yaitu Kadek Adi Wirawan dan Nengah Mertayasa menggunakan jukung.

Pencarian dilakukan di wilayah perairan itu, namun hasilnya nihil. Mereka akhirnya berlabuh kembali di pantai Pesinggahan pada pukul 13.07.

“Pada saat pencarian sempat terjadi kontak kembali dan Simpen mengaku berada di wilayah perairan pantai Pandawa, Badung namun lost contact kembali karena jangkauan signal,” ungkapnya.

Tepat pukul 14.00, Simpen akhirnya ditemukan awak kapal KKP yang sedang berlayar di tengah laut. Perahu milik Simpen kemudian di tarik oleh kapal KKP tersebut dan langsung di bawa ke Pol Air Polda Bali, Benoa, Denpasar.

“Pada saat ditemukan, Simpen dalam keadaan bingung,” ujarnya. Selanjutnya 4 personil TRC BPBD Klungkung dengan tiga orang dari pihak keluarga menjemput Simpen untuk dibawa pulang. 

SEMARAPURA – Seorang nelayan asal Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, I Wayan Simpen, 72 akhirnya bisa kembali berkumpul bersama keluarganya

setelah berhasil diselamatkan saat berada di atas jukungnya yang mengalami mati mesin, Minggu (3/6) kemarin.

Pada saat mengalami mati mesin, Simpen sedang berada di tengah laut dekat Nusa Lembongan.

Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada menuturkan, Simpen pada awalnya berangkat melaut menggunakan jukung, Minggu (3/6) sekitar pukul 04.00.

Sekitar pukul 08.00, Simpen sempat menghubungi anaknya, I Wayan Sumerta, 42 via telepon untuk memberi tahu bahwa Simpen berada di tengah laut dekat Nusa Lembongan dengan kondisi mesin jukung mati.

“Hingga pukul 13.00, Simpen belum juga kembali,” katanya. Sempat dilakukan upaya pencarian oleh dua orang rekannya, yaitu Kadek Adi Wirawan dan Nengah Mertayasa menggunakan jukung.

Pencarian dilakukan di wilayah perairan itu, namun hasilnya nihil. Mereka akhirnya berlabuh kembali di pantai Pesinggahan pada pukul 13.07.

“Pada saat pencarian sempat terjadi kontak kembali dan Simpen mengaku berada di wilayah perairan pantai Pandawa, Badung namun lost contact kembali karena jangkauan signal,” ungkapnya.

Tepat pukul 14.00, Simpen akhirnya ditemukan awak kapal KKP yang sedang berlayar di tengah laut. Perahu milik Simpen kemudian di tarik oleh kapal KKP tersebut dan langsung di bawa ke Pol Air Polda Bali, Benoa, Denpasar.

“Pada saat ditemukan, Simpen dalam keadaan bingung,” ujarnya. Selanjutnya 4 personil TRC BPBD Klungkung dengan tiga orang dari pihak keluarga menjemput Simpen untuk dibawa pulang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/