29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:22 AM WIB

Distribusi Logistik Belum Optimal, Pengungsi di Gerokgak Tak Tersentuh

RadarBali.com – Distribusi logistik bagi para pengungsi Gunung Agung, ternyata belum optimal. Sejumlah pengungsi di Kecamatan Gerokgak, ternyata belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

Salah satunya di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Para pengungsi selama ini masih mengandalkan bantuan dari para donatur saja.

Beruntung kebutuhan logistik mereka, saat ini masih memadai setidaknya hingga sepekan mendatang.

Di desa ini tercatat ada 70 jiwa pengungsi yang terdiri dari 16 kepala keluarga.

Mereka berasal dari Desa Sukadana dan Desa Kubu. Kedua desa itu masuk dalam peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1.

Para pengungsi itu sudah mulai masuk ke Desa Pejarakan pada 23 September lalu. Awalnya mereka mendirikan tenda di kawasan hutan negara.

Aparat desa kemudian memindahkan para pengungsi ke Sekretariat Desa Pakraman Pejarakan yang kondisinya jauh lebih layak.

Sejak mereka dipindahkan, bantuan hanya datang dari para donatur, pengusaha, LPD, serta masyarakat setempat.

“Logistik dari pemerintah belum ada. Jadi untuk sementara ini kami masih menunggu,” kata Perbekel Pejarakan, Made Astawa.

Menurutnya, pihak desa sudah berkoordinasi dengan Pemkab Buleleng terkait kebutuhan logistik. Jumlah pengungsi juga telah disampaikan pada pemerintah, melalui Kecamatan Gerokgak.

Hanya saja, bantuan tak kunjung datang. Sebaliknya mereka diminta mengambil logistik ke Desa Tembok dan Desa Les, yang notabene butuh waktu tiga jam perjalanan.

“Kalau pendidikan dan kesehatan sudah kami fasilitasi. Logistik saja yang belum. Sementara kami cari bantuan swadaya saja dulu. Mudah-mudahan bantuan dari pemerintah cepat datang,” harapnya.

RadarBali.com – Distribusi logistik bagi para pengungsi Gunung Agung, ternyata belum optimal. Sejumlah pengungsi di Kecamatan Gerokgak, ternyata belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

Salah satunya di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Para pengungsi selama ini masih mengandalkan bantuan dari para donatur saja.

Beruntung kebutuhan logistik mereka, saat ini masih memadai setidaknya hingga sepekan mendatang.

Di desa ini tercatat ada 70 jiwa pengungsi yang terdiri dari 16 kepala keluarga.

Mereka berasal dari Desa Sukadana dan Desa Kubu. Kedua desa itu masuk dalam peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1.

Para pengungsi itu sudah mulai masuk ke Desa Pejarakan pada 23 September lalu. Awalnya mereka mendirikan tenda di kawasan hutan negara.

Aparat desa kemudian memindahkan para pengungsi ke Sekretariat Desa Pakraman Pejarakan yang kondisinya jauh lebih layak.

Sejak mereka dipindahkan, bantuan hanya datang dari para donatur, pengusaha, LPD, serta masyarakat setempat.

“Logistik dari pemerintah belum ada. Jadi untuk sementara ini kami masih menunggu,” kata Perbekel Pejarakan, Made Astawa.

Menurutnya, pihak desa sudah berkoordinasi dengan Pemkab Buleleng terkait kebutuhan logistik. Jumlah pengungsi juga telah disampaikan pada pemerintah, melalui Kecamatan Gerokgak.

Hanya saja, bantuan tak kunjung datang. Sebaliknya mereka diminta mengambil logistik ke Desa Tembok dan Desa Les, yang notabene butuh waktu tiga jam perjalanan.

“Kalau pendidikan dan kesehatan sudah kami fasilitasi. Logistik saja yang belum. Sementara kami cari bantuan swadaya saja dulu. Mudah-mudahan bantuan dari pemerintah cepat datang,” harapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/