29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:59 AM WIB

Karantina Desa Bondalem, Gugus Tugas Buleleng Gelontor 10 Ton Beras

SINGARAJA – Pemerintah mulai menggelontorkan beras secara bertahap ke Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.

Menyusul keputusan pemerintah melakukan karantina wilayah di Desa Bondalem, setelah terjadi transmisi lokal penyebaran covid-19 yang menyebabkan 20 orang warga desa menjalani perawatan di rumah sakit.

Untuk tahap awal, pemerintah menyalurkan cadangan beras daerah sebanyak 10 ton. Beras itu diambil dari salah satu unit penggilingan padi yang ada di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.

Kemarin Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Ketapang) Buleleng langsung mengecek ketersediaan cadangan beras daerah di penggilingan padi tersebut.

Sejumlah buruh terlihat mulai menaikkan beras ke atas truk. Ada pula beberapa buruh yang memindahkan beras dari kemasan 50 kilogram, ke kemasan 5 kilogram.

Kepala Dinas Ketapang Buleleng Gede Melandrat mengatakan, stok cadangan pangan daerah itu segera disalurkan ke Desa Bondalem. Menyusul karantina desa yang efektif berlaku sejak kemarin.

“Kami siapkan 10 ton sementara. Perkiraan kami ini cukup untuk dua hari dengan asumsi 12ribu penduduk. Apabila ada kekurangan besok akan masuk lagi, bertahap,” kata Melandrat.

Meski berstatus cadangan beras pemerintah, Melandrat memastikan kualitas beras tersebut cukup baik. Kualitasnya disebut berada di posisi medium. Sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat yang tengah menjalani karantina.

“Ini baru langkah awal saja, sebagai bentuk keseriusan pemerintah. Bahwa memang pemerintah siap dengan kebutuhan pangan selama karantina wilayah diberlakukan di Bondalem.

Ini baru di satu penyosohan beras saja, masih ada cadangan di beberapa penyosohan beras lainnya,” imbuh Melandrat.

Sementara itu Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pemerintah akan menyuplai beras secara berkala.

Masing-masing orang yang menjalani karantina di Desa Bondalem, akan menerima beras sebanyak 0,4 kilogram, dua butir telur, serta dua bungkus mie instan per hari.

Bantuan itu akan dikirimkan sekaligus untuk kebutuhan selama sepekan. Selain itu pemerintah juga akan memberikan kecap, saos, dan minyak goreng untuk kebutuhan satu keluarga.

“Nanti akan didistribusikan seminggu sekali oleh satgas dan relawan. Kalau ada kebutuhan lainnya, silahkan dikoordinasikan dengan relawan, satgas di desa, atau lewat BUMDes setempat,” kata Suyasa.

Khusus untuk ketersediaan pangan di Desa Bondalem selama masa karantina, selain mengandalkan cadangan beras pemerintah, pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog).

Suyasa menyebut pasokan beras dari Bulog akan sampai hari ini (5/5). Tahap awal, ada 100 ton beras yang disuplai ke Buleleng.

“Hari ini kami sudah kirim cadangan beras pemerintah 10 ton ke Bondalem. Besok akan datang lagi dari Bulog sebanyak 100 ton. Ini akan kami kirim lagi ke Bondalem untuk pemenuhan kebutuhan pangan di sana,” demikian Suyasa.

Saat ini tercatat ada 15.633 orang penduduk di Desa Bondalem. Para penduduk tersebar di 10 dusun yang ada di desa tersebut.

SINGARAJA – Pemerintah mulai menggelontorkan beras secara bertahap ke Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.

Menyusul keputusan pemerintah melakukan karantina wilayah di Desa Bondalem, setelah terjadi transmisi lokal penyebaran covid-19 yang menyebabkan 20 orang warga desa menjalani perawatan di rumah sakit.

Untuk tahap awal, pemerintah menyalurkan cadangan beras daerah sebanyak 10 ton. Beras itu diambil dari salah satu unit penggilingan padi yang ada di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.

Kemarin Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Ketapang) Buleleng langsung mengecek ketersediaan cadangan beras daerah di penggilingan padi tersebut.

Sejumlah buruh terlihat mulai menaikkan beras ke atas truk. Ada pula beberapa buruh yang memindahkan beras dari kemasan 50 kilogram, ke kemasan 5 kilogram.

Kepala Dinas Ketapang Buleleng Gede Melandrat mengatakan, stok cadangan pangan daerah itu segera disalurkan ke Desa Bondalem. Menyusul karantina desa yang efektif berlaku sejak kemarin.

“Kami siapkan 10 ton sementara. Perkiraan kami ini cukup untuk dua hari dengan asumsi 12ribu penduduk. Apabila ada kekurangan besok akan masuk lagi, bertahap,” kata Melandrat.

Meski berstatus cadangan beras pemerintah, Melandrat memastikan kualitas beras tersebut cukup baik. Kualitasnya disebut berada di posisi medium. Sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat yang tengah menjalani karantina.

“Ini baru langkah awal saja, sebagai bentuk keseriusan pemerintah. Bahwa memang pemerintah siap dengan kebutuhan pangan selama karantina wilayah diberlakukan di Bondalem.

Ini baru di satu penyosohan beras saja, masih ada cadangan di beberapa penyosohan beras lainnya,” imbuh Melandrat.

Sementara itu Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pemerintah akan menyuplai beras secara berkala.

Masing-masing orang yang menjalani karantina di Desa Bondalem, akan menerima beras sebanyak 0,4 kilogram, dua butir telur, serta dua bungkus mie instan per hari.

Bantuan itu akan dikirimkan sekaligus untuk kebutuhan selama sepekan. Selain itu pemerintah juga akan memberikan kecap, saos, dan minyak goreng untuk kebutuhan satu keluarga.

“Nanti akan didistribusikan seminggu sekali oleh satgas dan relawan. Kalau ada kebutuhan lainnya, silahkan dikoordinasikan dengan relawan, satgas di desa, atau lewat BUMDes setempat,” kata Suyasa.

Khusus untuk ketersediaan pangan di Desa Bondalem selama masa karantina, selain mengandalkan cadangan beras pemerintah, pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog).

Suyasa menyebut pasokan beras dari Bulog akan sampai hari ini (5/5). Tahap awal, ada 100 ton beras yang disuplai ke Buleleng.

“Hari ini kami sudah kirim cadangan beras pemerintah 10 ton ke Bondalem. Besok akan datang lagi dari Bulog sebanyak 100 ton. Ini akan kami kirim lagi ke Bondalem untuk pemenuhan kebutuhan pangan di sana,” demikian Suyasa.

Saat ini tercatat ada 15.633 orang penduduk di Desa Bondalem. Para penduduk tersebar di 10 dusun yang ada di desa tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/