MANGUPURA–Monyet putih atau wenara petak yang kerap muncul di wilayah Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, ditemukan penuh luka. Minggu siang (6/2) monyet putih menjalani operasi karena mengalami sejumlah luka di bagian tubuh. Diduga luka disebabkan pertengkaran antar kelompok monyet.
Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta mengatakan, operasi jahitan luka tersebut dilakukan oleh Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Udayana.
Sumerta menduga penyebab luka dari Wenara Petak akibat perkelahian dari kawanan monyet. Sebab dalam areal Pura dan sekitarnya ada 7 kelompok monyet.
“Operasinya dilakukan tadi siang (Minggu siang) sekitar pukul 12.00. Saya pertama kali mengetahui wenara petak itu terluka dari Jero Mangku Pura Dalem Selonding, kemudian saya infokan kepada Ikayana yang membidangi Kedokteran Hewan,” ujar Sumerta saat dikonfirmasi.
Sementara, Wakil Ketua 2 Ikayana Veteriner, drh. Dewa Made Hartanaya menerangkan, luka yang dialami wenara petak tersebut kemungkinan sudah terjadi selama 5 hari terakhir. Sebab luka yang dialami cukup parah. Pihaknya terpaksa harus melakukan penjahitan luka dengan dibantu oleh dua rekannya.
“Kalau dilihat lukanya sangat parah, lukanya dalam dan banyak. Mulai dari bahu, lengan kanan, dan kaki di sebelah tangan. Jumlah jahitan kurang lebih 35 ,” terangnya.
Dalam proses penyembuhan wenara petak akan di rawat di dalam sangkar yang ditempatkan pada Pura Dalem Selonding.
Diketahui di sekitar Pura tersebut merupakan habitat dari beberapa kelompok monyet. Kalau dipisahkan dengan kelompoknya akan mendapat penolakan. “Sekarang dikandangkan di dalam Pura Dalem Selonding, supaya tidak diganggu oleh kawanan monyet lainnya. Sekaligus agar lukanya cepat sembuh,” jelasnya.
Imbuhnya, untuk waktu penyembuhan wenara petak tersebut diperkirakan dalam kurun waktu 7-10 hari. Ia meminta agar Jero Mangku maupun Pengurus Pura dapat membantu perawatannya. “Jika ada keluhan, saya bersama tim siap membantu,” pungkasnya.