33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:07 PM WIB

Peselancar Pesimis MISC 2017 Terlaksana, Ini Kata Dispar Jembrana…

RadarBali.com – Rencana kegiatan surfing internasional yang akan diselenggarakan di Pantai Medewi, Pekutatan, sampai saat ini belum ada kepastian kapan digelar.

Kondisi ini membuat para peselancar di Pantai Medewi, pesimis kegiatan tersebut terlaksana sesuai jadwal.

Sebagai informasi awal, ajang Medewi International Surfing Challenge (MISC) digelar 25-27 Agustus lalu. Entah karena apa, ajang tersebut ditunda bulan Oktober ini, tapi belum ada tanggal pasti.

Keraguan para peselancar lokal Jembrana ini bukan tanpa alasan. Pasalnya pada kegiatan surfing tahun 2016 lalu, Pemkab Jembrana tiba-tiba membatalkan kegiatan sehari sebelum pelaksanaan.

Padahal, semua peserta waktu itu sudah datang ke Pantai Medewi untuk mengikuti surfing yang diselenggarakan.

”Kami khawatir terjadi lagi, kita yang malu,” kata Robert peselancar Pantai Medewi yang bergabung dengan komunitas peselancar Medewi Bord Riders (MBR).

Meski tahun lalu Pemkab Jembrana membatalkan kegiatan dan tidak memberikan dana kegiatan, panitia tetap melaksanakan dengan bantuan dari donatur.

 Mulai dari menyiapkan hadiah dan kebutuhan lain yang dibutuhkan peselancar.”Untungnya kita dibantu donatur, kegiatan tetap jalan,” tambah Saiman alias Tiger, peselancar yang juga dari Medewi.

Menurut Tiger, salah satu penyebab kegiatan surfing tahun lalu amburadul adalah antara pemerintah dan panitia penyelenggara yang rata-rata peselancar tidak sepaham mengenai pengelolaan anggaran.

“Tahun lalu memang amburadul, makanya semua logo-logo pemkab di areal Pantai Medewi dilepas,” imbuh Robert.

Namun demikian, kedua peselancar ini berharap kegiatan tetap berjalan sesuai dengan rencana. Karena potensi pantai Medewi yang sudah dikenal dunia, perlu di eksplore lagi dengan banyak kegiatan yang menunjang pariwisata.

Mereka membandingkan dengan Kabupaten Banyuwangi yang kegiatan surfingnya rutin digelar setiap tahun.

Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan, kegiatan surfing internasional tetap akan dilaksanakan pada bulan Oktober ini.

Tapi tanggal pelaksanaan belum ditentukan. “Persiapan sudah. Tunggu kesiapan panitia kapan tanggalnya. Nanti dari panitia ada laporan,” jelasnya.

 Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, kegiatan surfing tetap akan diselenggarakan pada bulan ini dan tidak akan batal seperti tahun lalu.

”Rapat terakhir sudah final kegiatannya pada bulan ini,” tegasnya. Menurutnya, masalah yang terjadi seperti tahun lalu tidak akan terjadi lagi.

Dari hasil rapat terakhir, panitia sudah memahami keinginan pemerintah sebagai penyelenggara yang akan mengelola keuangan kegiatan, karena uang yang digunakan uang negara yang harus tertib administrasi dan bisa dipertanggungjawabkan.

 “Awalnya dikira pembiayaan diberi bantuan uang langsung pada panitia. Sekarang mereka sudah memahami, nanti kami juga menyesuaikan dengan keinginan panitia,” terangnya.

RadarBali.com – Rencana kegiatan surfing internasional yang akan diselenggarakan di Pantai Medewi, Pekutatan, sampai saat ini belum ada kepastian kapan digelar.

Kondisi ini membuat para peselancar di Pantai Medewi, pesimis kegiatan tersebut terlaksana sesuai jadwal.

Sebagai informasi awal, ajang Medewi International Surfing Challenge (MISC) digelar 25-27 Agustus lalu. Entah karena apa, ajang tersebut ditunda bulan Oktober ini, tapi belum ada tanggal pasti.

Keraguan para peselancar lokal Jembrana ini bukan tanpa alasan. Pasalnya pada kegiatan surfing tahun 2016 lalu, Pemkab Jembrana tiba-tiba membatalkan kegiatan sehari sebelum pelaksanaan.

Padahal, semua peserta waktu itu sudah datang ke Pantai Medewi untuk mengikuti surfing yang diselenggarakan.

”Kami khawatir terjadi lagi, kita yang malu,” kata Robert peselancar Pantai Medewi yang bergabung dengan komunitas peselancar Medewi Bord Riders (MBR).

Meski tahun lalu Pemkab Jembrana membatalkan kegiatan dan tidak memberikan dana kegiatan, panitia tetap melaksanakan dengan bantuan dari donatur.

 Mulai dari menyiapkan hadiah dan kebutuhan lain yang dibutuhkan peselancar.”Untungnya kita dibantu donatur, kegiatan tetap jalan,” tambah Saiman alias Tiger, peselancar yang juga dari Medewi.

Menurut Tiger, salah satu penyebab kegiatan surfing tahun lalu amburadul adalah antara pemerintah dan panitia penyelenggara yang rata-rata peselancar tidak sepaham mengenai pengelolaan anggaran.

“Tahun lalu memang amburadul, makanya semua logo-logo pemkab di areal Pantai Medewi dilepas,” imbuh Robert.

Namun demikian, kedua peselancar ini berharap kegiatan tetap berjalan sesuai dengan rencana. Karena potensi pantai Medewi yang sudah dikenal dunia, perlu di eksplore lagi dengan banyak kegiatan yang menunjang pariwisata.

Mereka membandingkan dengan Kabupaten Banyuwangi yang kegiatan surfingnya rutin digelar setiap tahun.

Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan, kegiatan surfing internasional tetap akan dilaksanakan pada bulan Oktober ini.

Tapi tanggal pelaksanaan belum ditentukan. “Persiapan sudah. Tunggu kesiapan panitia kapan tanggalnya. Nanti dari panitia ada laporan,” jelasnya.

 Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, kegiatan surfing tetap akan diselenggarakan pada bulan ini dan tidak akan batal seperti tahun lalu.

”Rapat terakhir sudah final kegiatannya pada bulan ini,” tegasnya. Menurutnya, masalah yang terjadi seperti tahun lalu tidak akan terjadi lagi.

Dari hasil rapat terakhir, panitia sudah memahami keinginan pemerintah sebagai penyelenggara yang akan mengelola keuangan kegiatan, karena uang yang digunakan uang negara yang harus tertib administrasi dan bisa dipertanggungjawabkan.

 “Awalnya dikira pembiayaan diberi bantuan uang langsung pada panitia. Sekarang mereka sudah memahami, nanti kami juga menyesuaikan dengan keinginan panitia,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/