27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:58 AM WIB

Kejar Target, Dinkes Vaksin Massal Nakes di Puskesmas Tabanan III

TABANAN – Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) di Tabanan yang belum menerima vaksinasi Covid-19 tampak berdatangan di Puskemas Tabanan III kemarin.

Mereka yang datang telah menerima pesan SMS secara online agar dapat menerima vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Tabanan.

Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Tabanan sampai saat ini sudah 2.963 nakes menerima vaksin Covid-19 produksi sinovac dosis 0,5. Sisanya 455 orang yang belum terima vaksin.

“Sisa inilah yang kami layani dalam vaksin massal. Sedangkan untuk nakes tertunda vaksin sebanyak 127 orang berstatus memiliki

riwayat penyakit seperti jantung, diabetes dan hipertensi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika.

Dokter Suratmika menyatakan, sejak awal vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Tabanan yang dilaksanakan pada 27 Januari lalu.

Sebenarnya target sebanyak 3.529 mampu terpenuhi. Namun, pihaknya khwatir masih ada nakes yang tercecer.

Mengingat mereka belum bisa menerima vaksin lantaran kesibukkan menjalankan tugas dalam penanganan pasien Covid-19.

Kemudian mereka (nakes) sempat tertunda menerima vaksin karena kondisi tubuh belum fit.  “Kami gelar vaksinasi Covid-19 secara massal dengan tujuan agar tidak ada nakes yang tercecer belum menerima vaksin sama sekali,” jelasnya.

Selain nakes, suntik vaksin juga diberikan kepada sumber daya manusia kesehatan (SDMK) seperti petugas administrasi kesehatan, satpam di rumah sakit, cleaning service, petugas gizi, dan apoteker.  

Sejauh ini ada sekitar 3.715 petugas atau pegawai penunjang layanan kesehatan yang sudah mendaftar secara online untuk mendapat vaksinasi Covid-19.

Ribuan SDMK yang sudah mendaftar tetap akan dilakukan skrining. “Jadi, siapa yang memenuhi syarat 16 item vaksinasi Covid-19, itulah yang tetap berhak menerima vaksin,” tegasnya.

Mengenai kapan vaksinasi untuk tahap kedua akan dilakukan kembali, dr. Suratmika mengatakan tetap akan menunggu vaksin yang dikirim Pemerintah Provinsi Bali.

“Mudah-mudahan vaksinasi tahap kedua kami bisa laksanakan pada 24 Februari mendatang,” tandasnya. 

TABANAN – Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) di Tabanan yang belum menerima vaksinasi Covid-19 tampak berdatangan di Puskemas Tabanan III kemarin.

Mereka yang datang telah menerima pesan SMS secara online agar dapat menerima vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Tabanan.

Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Tabanan sampai saat ini sudah 2.963 nakes menerima vaksin Covid-19 produksi sinovac dosis 0,5. Sisanya 455 orang yang belum terima vaksin.

“Sisa inilah yang kami layani dalam vaksin massal. Sedangkan untuk nakes tertunda vaksin sebanyak 127 orang berstatus memiliki

riwayat penyakit seperti jantung, diabetes dan hipertensi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika.

Dokter Suratmika menyatakan, sejak awal vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Tabanan yang dilaksanakan pada 27 Januari lalu.

Sebenarnya target sebanyak 3.529 mampu terpenuhi. Namun, pihaknya khwatir masih ada nakes yang tercecer.

Mengingat mereka belum bisa menerima vaksin lantaran kesibukkan menjalankan tugas dalam penanganan pasien Covid-19.

Kemudian mereka (nakes) sempat tertunda menerima vaksin karena kondisi tubuh belum fit.  “Kami gelar vaksinasi Covid-19 secara massal dengan tujuan agar tidak ada nakes yang tercecer belum menerima vaksin sama sekali,” jelasnya.

Selain nakes, suntik vaksin juga diberikan kepada sumber daya manusia kesehatan (SDMK) seperti petugas administrasi kesehatan, satpam di rumah sakit, cleaning service, petugas gizi, dan apoteker.  

Sejauh ini ada sekitar 3.715 petugas atau pegawai penunjang layanan kesehatan yang sudah mendaftar secara online untuk mendapat vaksinasi Covid-19.

Ribuan SDMK yang sudah mendaftar tetap akan dilakukan skrining. “Jadi, siapa yang memenuhi syarat 16 item vaksinasi Covid-19, itulah yang tetap berhak menerima vaksin,” tegasnya.

Mengenai kapan vaksinasi untuk tahap kedua akan dilakukan kembali, dr. Suratmika mengatakan tetap akan menunggu vaksin yang dikirim Pemerintah Provinsi Bali.

“Mudah-mudahan vaksinasi tahap kedua kami bisa laksanakan pada 24 Februari mendatang,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/