29.2 C
Jakarta
27 Oktober 2024, 1:10 AM WIB

Penyengker Pura Dukuh Bujangga di Karangasem Jebol

AMLAPURA- Tembok penyengker Pura Dukuh Bujangga di Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang jebol akibat diterjang longsor yang terjadi pada Minggu (6/2) kemarin. Beruntung tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

 

 

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, kejadian tanah longsor terjadi sekitar pukul 05.00 pagi. Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan Prajuru Pura Dukuh Bujangga kepada petugas untuk melakukan penanganan. “Di lokasi tersebut juga merupakan akses jalan warga. Tapi masih ada akses alternatif lainnya tetapi melewati sungai,” tuturnya.

 

Sementara pihak BPBD belum bisa melakukan penanganan dan hanya melakukan asesmen awal. “Karena material longsoran cukup besar sehingga tidak bisa dikerjakan secara manual dan harus menggunakan alat berat,” ucap Arimbawa.

 

Bencana longsor yang terjadi di lokasi tersebut dipicu kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Sehingga diperkirakan tanah tersebut labil dan mengakibatkan longsor.

 

Untuk penanganan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Harapannya agar akses jalan bisa terbuka, sehingga aktivitas  masyarakat bisa kembali normal seperti biasa.

 

“Status jalannya milik desa. Rencana penanganan akan dilakukan secara bergotong royong,” tandas pejabat asal Buleleng ini.

 

AMLAPURA- Tembok penyengker Pura Dukuh Bujangga di Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang jebol akibat diterjang longsor yang terjadi pada Minggu (6/2) kemarin. Beruntung tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

 

 

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, kejadian tanah longsor terjadi sekitar pukul 05.00 pagi. Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan Prajuru Pura Dukuh Bujangga kepada petugas untuk melakukan penanganan. “Di lokasi tersebut juga merupakan akses jalan warga. Tapi masih ada akses alternatif lainnya tetapi melewati sungai,” tuturnya.

 

Sementara pihak BPBD belum bisa melakukan penanganan dan hanya melakukan asesmen awal. “Karena material longsoran cukup besar sehingga tidak bisa dikerjakan secara manual dan harus menggunakan alat berat,” ucap Arimbawa.

 

Bencana longsor yang terjadi di lokasi tersebut dipicu kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Sehingga diperkirakan tanah tersebut labil dan mengakibatkan longsor.

 

Untuk penanganan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Harapannya agar akses jalan bisa terbuka, sehingga aktivitas  masyarakat bisa kembali normal seperti biasa.

 

“Status jalannya milik desa. Rencana penanganan akan dilakukan secara bergotong royong,” tandas pejabat asal Buleleng ini.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/